Kamis, 23 Mei 2019

Quis Manajemen Sumber Daya Manusia


MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

SOAL & JAWABAN
1.        Uraikan konsep atau definisi Manajemen Sumber Daya Manusia
Jawaban :
Manajemen SDM merupkan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan SDM dalam kegiatan suatu organisasi. Manajemen SDM (human resources management) berbeda dengan manajemen personalia (personnel management). Manajemen SDM menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (aset) utama organisasi yang harus dikelola dengan baik. Jadi, MSDM lebih strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Adapun manajemen personalia menganggap karyawan sebagai salah satu faktor produksi yang harus dimanfaatkan secara produktif, atau manajemen personalia lebih menekankan pada sistem dan prosedur.
Beberapa pakar MSDM memberikan pandangan yang beragam mengenai MSDM. Schuler, Dowling, Smart dan Huber (1992: 16), menyatakan bahwa : “Human resources management (HRM) is the recognition of the importance of an organization’s workforce as vital human resources contributing to the goals of the organization, and the utilization of several functions and activities to ensure that they are used effectively and fairly for the benefit of the individual the organization, and society”. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa manajemen SDM memberikan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai SDM utama yang memberi kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memberikan kepastian bahwa pelaksanaan fungsi dan kegiatan organisasi dilaksanakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu, organisasi dan masyarakat.
Karena pentingnya peran SDM dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan organisasi, MSDM harus memerhatikan beberapa aspek seperti; aspek penting staffing, pelatihan, pengembangan, motivasi, dan pemeliharaannya. De Cenzo and Robbins (1996: 8) menyatakan bahwa: “Human resources management is the part of the organization that is concerned with the ‘people’ or human resources aspect of management position, including recruiting, screening, training, rewarding and appraising”.
Karena mengelola SDM merupakan suatu sistem, beberapa aspek yang menjadi perhatian diatas dalam pelaksanaannya harus saling bergantung (bersinergi) satu sama lain. Werther and Davis (1996: 18) menyatakan: “Human resources management is a system that consists of many interdependent activities do not occur in isolation virtually every one affects another human resources activity.” Karena setiap aktivitas yang bersinergi tersebut merupakan pelaksanaan dari setiap keputusan yang diambil, MSDM pada dasarnya merupakan integrasi keputusan yang membentuk hubungan antar-karyawan. Kualitas sinergi mereka memberikan kontribusi terhadap kemampuan SDM dan organisasi dalam mencapai tujuan.
Milkovich and Boudreau (1997: 2) mendefinisikan bahwa: “Human resources management is series of integrated decisions that form the employment relationship, their quality directly contributes to the ability of the organization and the employyes to achieve their objectives.
Secara ringkas, pernyataan para pakar diatas pada dasarnya menyatakan MSDM merupakan penggunaan SDM untuk mencapai tujuan organisasi. Mondy, Noe, and Premeaux (1994: 4) mengemukakan bahwa: “Human resources management (HRM) is the utilization of human resources to achieve organizational objectives.” Definisi tersebut menyatakan bahwa manajemen SDM adalah pemanfaatan SDM untuk mencapai tujuan. Pemanfaatan tersebut harus didasarkan pada program dan kebijakan yang diambil. Haris (2000: 4) menyatakan bahwa, “Human resources management as programs, policies, and practices for managing an organization’s work force.
Pengertian manajemen SDM menurut para pakar diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen SDM adalah serangkaian kegiatan pengelolaan SDM yang memusatkan pada praktik dan kebijakan, serta fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.
Sumber: Mila badriyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. 2015. Pustaka Setia. Bandung

2.        Uraikan perkembangan/konsep Manajemen Sumber Daya Manusia
Jawaban :
Sejarah Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perkembangan managemen pada umumnya. Sebelum permulaan abad kedua puluh manusia tidak dihargai karena dianggap sebagai salah satu faktor produksi yang disamakan dengan mesin, uang, metode dan sebagainya. Majikan lebih mementingkan atau memberikan perhatian pada sumber daya alam dari pada sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan pada masa tersebut manusia masih banyak yang belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang mamadai, sehingga perhargaan pada manusia masih rendah dipicu pula jumlah tenaga kerja yang berlebihan, padahal lapangan kerja sangat sedikit. Dalam perkembangan selanjutnya perhatian terhadap faktor msnusia sebagai sumber daya manusia jauh lebih besar. Hal ini disebabkan oleh perkembangan pengetahuan manajemen, organisasi serikat kerja yang lebih aktif dan adanya kekurangan tenaga kerja. Adanya faktor di atas, pada sekitar tahun 1950-an para ahli mengkaji kembali pentingnya peranan sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi.
Perkembangan MSDM didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing barang dan jasa yang dihasilkan. Para ahli pada abad ke-20 mengembangkan MSDM menjadi suatu bidang studi yang khusus mempelajari peranan dan hubungan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Perkembangan MSDM didorong oleh masalah-masalah ekonomi, politik dan sosial. MSDM akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban, teknologi, dan perundang-undangan negara di dunia. Perkembangan MSDM terbagi dalam beberapa generasi:
1)    Generasi Pertama (1800-1940an) : Manajemen Pra Personalia. Manusia masih dilihat sebagai faktor produksi, sebagai manusia mesin. Owner Manager pemilik sekaligus pengelola, Pengelolaan SDM masih terpuruk.
2)  Generasi kedua (1945-1960an) : Manajemen Personalia. Manusia dianggap sebagai mesin yang mempunyai perasaan, munculnya serikat pekerja dan adanya analisis jabatan, serta adanya pengelolaan SDM yang lebih baik.
3)  Generasi ketiga (1965-1970an) : HRM atau Manajemen Sumber Daya Manusia. Manusia sebagai subjek dengan dimulainya pengenalan manajemen sumber daya manusia. Serta Motivasi dan Perilaku kerja merupakan isu penting.
4)   Generasi keempat (1975-1999) : Strategi MSDM. Mulai diterapkannya pola strategis dalam mengelola manusia, perkembangan perusahaan tergantung pada daya saing SDM nya, serta manusia sudah dianggap sebagai aset perusahaan.
5)   Generasi kelima (2000 - sekarang) : Brainware Management (Manajemen Perangkat Otak). Di Indonesia masalah sumber daya manusia baru mulai diperhatikan lebih serius pada tahun 1970-an. Hal ini dibuktikan dengan munculnya Undang-undang tentang tenaga kerja, peraturan upah minum dan kesejahteraan pegawai

Perkembangan Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan pengembangan dari proses sistematis dalam fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber daya organisasi yang berupa manusia dalam rangka pencapaian tujuan bersama, diperlukan kemampuan dari orang-orang yang berkecimpung dan tertarik di bidang Sumber Daya Manusia, yakni Manajer SDM untuk berperan Proactive serta mampu cepat juga tanggap melihat gejolak pasar tenaga kerja yang seringkali berubah tergantung kondisi eksternal sumber daya manusia, yaitu ekonomi, politik dan keamanan.
Satu hal yang pasti dari perkembangan ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, ada perubahan yang nyata dari fungsi utama Manajemen Sumber Daya Manusia. Perubahan dari spesialisasi bidang penanganan pekerja, menjadi bagian yang terintegrasi dengan bidang-bidang lain di dalam organisasi. Kebijakan yang diambil oleh bagian Manajemen Sumber Daya Manusia kini lebih erat berhubungan dengan rencana strategis perusahaan, atau kebijakan perusahaan. Bagian SDM harus mampu mewujudkan rencana strategis organisasi ke dalam bentuk tenaga kerja dan segala hal yang terkait dengannya, yang sesuai untuk organisasi. Sebelum ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia berkembang seperti saat ini, dulu Manajemen SDM lebih terfokus pada hal-hal seperti kegiatan administrasi bagian karyawan, yakni dalam masalah perekrutan, pelatihan dan pengupahan dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan SDM yang baik dapat dipastikan bahwa karyawan yang direkrut telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan bagian produksi, bagian fungsional lainnya dan menerima imbalan yang sesuai.
Sumber : http://admneg08029.blogspot.com/2013/06/perkembangan-manajemen-sumber-daya.html diakses pada tanggal 02 oktober 2018 pukul 19:05

3.        Jelaskan peranan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam organisasi
Jawaban :
Manjemen SDM merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya kepada pengaturan peranan SDM dalam kegiatan organisasi. Hal ini dikarenakan dalam mencapai tujuanya, organisasi memerlukan SDM sebagai pengelola sistemnya, dan agar sistem ini berjalan, dalam pengelolaannya diperlukan beberapa aspek penting, seperti pelatihan, pengembangan, motivasi dan aspek-aspek lainnya. Hal inilah yang menjadikan manajemen SDM sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
a)      SDM merupakan aset organisasi
SDM merupakan aset organisasi yang sangat vital, sehingga peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern teknologi yang digunakan atau sebarapa banyak dana yang disiapkan, tanpa SDM yang profesional, semuanya tidak bermakna (Tjutju, 2008).
b)      Peran baru Manajemen SDM
Menurut Lengnick-Hall (2003: 34-35) ada  empat peran baru yang dijalankan oleh MSDM dalam menghadapi sejumlah tantangan global, yaitu; (1) Human cafital steward; (2) Knowledge facilitator; (3) Relationship builder; (4) Rapid  deployment specialist.
Peran MSDM adalah (1) melakukan analisis jabatan; (2) merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon tenaga kerja; (3) menyeleksi calon tenaga kerja; (4) memberikan orientasi dan pelatihan bagi karyawan baru; (5) menata olah upah dan gaji; (6) menyediakan insentif dan kesejahteraan; (7) menilai kinerja; (8) mengomunisasikan (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan); (9) pelatihan dan pengembangan; (10) membangun komitmen karyawan.
c)      Kepentingan Manajemen SDM bagi manajer
MSDM penting bagi manajer untuk mencegah hal-hal berikut: (1) mempekerjakan seseorang yang tidak sesuai dengan pekerjaan; (2) mengalami perputaran karyawan yang tinggi; (3) memiliki karyawan yang tidak kompeten; (4) perusahaan/organisasi berurusan dengan pengadilan; (5) perusahaan/organisasi  berada dibawah undang-undang keselamatan kerja; (6) memiliki karyawan yang berpikir bahwa gaji mereka tidak adil; (7) membiarkan kekurangan pelatihan; (8) praktik tenaga kerja yang tidak adil.
d)     Peran SDM sebagai mitra strategis
SDM diarahkan untuk mengembangkan dan melaksanakan program yang dirancang untuk menciptakan kultur perusahaan/organisasi yang mencapai: (1) semangat kerja tim dan kerja sama dalam dan ditengah unit bisnis untuk bekerja menuju sasaran bersama, dengan satu tekanan pada mengidentifikasi, mengakui, dan mengimbangi keunggulan individu dan unit; (2) sikap kewiraswastaan dikalangan manajer dan sikap berpikir inovatif dikalangan karyawan; (3) komunalitas kepentingan diantara karyawan dan pemegang saham.
Peran SDM dalam perumusan strategis: (1) memainkan peran sebagai pengamatan lingkungan; (2) posisi yang unik untuk memasok inteligensi bersaing yang mungkin bermanfaat dalam proses perencanaan strategis; (3) berpartisipasi dalam proses formulasi strategi dengan menyuplai informasi tentang kekuatan dan kelemahan intenal perusahaan/organisasi; (4) kekuatan dan kelemahan SDM memiliki satu efek pada kelangsungan hidup dari pilihan strategis perusahaan/organisasi.
Sumber: Mila badriyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. 2015. Pustaka Setia. Bandung

4.        Jelaskan pengertian perencanaan Sumber Daya Manusia
Jawaban :
     Andrew E. Sikula (1981: 145) mengemukakan bahwa perencanaan SDM merupakan proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaanya berinteraksi dengan rencana organisasi.
     Handoko (1997: 53) mengemukakan bahwa perencanaan SDM atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan bisnis dan lingkungan organisasi pada waktu yang akan datang serta memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut. Secara lebih sempit, perencanaan SDM berarti mengestimasi secara sistematis permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja perusahaan pada waktu yang akan datang.
Pandangan lain  mengenai definisi perencanaan SDM dikemukakan oleh Mangkunegara (2003: 6) bahwa perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis.
Sumber: Mila badriyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. 2015. Pustaka Setia. Bandung

5.        Sebutkan manfaat-manfaat perencanaan Sumber Daya Manusia
Jawaban :
Menurut Rivai (2004: 48), manfaat perencanaan SDM adalah :
a)     Perusahaan dapat memanfaatkan SDM yang ada
b)    Peningkatan efektivitas kerja
c)     Produktivitas lebih ditingkatkan
d)    Penetuan kebutuhan tenaga kerja pada masa depan
e)     Penanganan informasi
f)     Penelitian
g)    Dasar bagi penyusunan program kerja
h)    Mengetahui pasar tenaga kerja
i)     Acuan dalam menyusun program pengembangan SDM
j)     Kepentingan perencanaan SDM
Sumber: Mila badriyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. 2015. Pustaka Setia. Bandung

6.        Jelaskan definisi analisis pekerjaan
Jawaban :
1)  Analisis pekerjaan (Job analysis) adalah prosedur yang anda lalui untuk menentukan tanggang jawab posisi-posisi dan karakteristik orang yang bekerja untuk posisi tersebut (Gary Dessle)
2) Analisis pekerjaan adalah suatu cara sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan tenaga manusia, dan konteks dimana pekerjaan dilaksanakan (Robert L.Mathis)
3) Analisis pekerjaan adalah secara sistematik mengumpulkan, mengevaluasi dan mengorganisasi informasi tentang pekerjaan-pekerjaan (T.Hani Handoko)

Analisis pekerjaan adalah proses pengumpulan informasi mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang karyawan, yang dilaksanakan dengan mengamati cara atau mengadakan interview terhadap pekerja, dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor. Analisis pekerjaan akan menghasilkan daftar uraian pekerjaan pernyataan tertulis mengenai kewajiban-kewajiban karyawan dan bisa juga mencakup standar kualifikasi, yang memerinci pendidikan dan pengalaman minimal yang diperlukan bagi seorang karyawan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dari kedudukannya secara memuasakan.

7.        Sebutkan kegunaan analisis pekerjaan
Jawaban :
     Analisis pekerjaan berguna untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengorganisasi informasi pekerjaan secara menyeluruh.
·      Untuk menetapkan basis rasional bagi struktur kompensasi
·      Untuk mengevaluasi bagaimana tantangan lingkungan mempengaruhi pekerjaan individu
·      Untuk menghapuskan prasyarat kerja yang dapat menyebabkan diskriminasi
·      Untuk memadukan lamaran dan lowongan pekerjaan
·      Untuk mem-forecast dan menentukan kebutuhan latihan bagi karyawan baru dan lama
·      Untuk mengembangkan rencana-rencana karyawan potensial
·      Untuk menetapkan standar-standar prestasi kerja yang realistik
·      Untuk menempatkan para karyawan pada pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka secara efektif
·   Untuk membantu revisi struktur organisasi untuk memperkenalkan para karyawan baru dengan pekerjaan mereka
·      Untuk memperbaiki aliran kerja
·      Untuk memberikan data sebagai fungsi saluran-saluran komunikasi
·      Untuk menetapkan garis promosi dalam semua departemen dan organisasi

8.        Jelaskan definisi perekrutan Sumber Daya Manusia
Jawaban :
     Perekrutan SDM adalah suatu proses untuk mendapatkan SDM yang berkualitas dan memberikan harapan yang baik pada calon tenaga kerja tersebut untuk membuat lamaran kerja guna bekerja pada instansi atau perusahaan tersebut. Perekrutan adalah sebuah proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang mampu melamar. Perekrutan merupakan kegiatan untuk mendapatkan sejumlah tenaga kerja dari berbagai sumber, sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan, sehingga mereka mampu menjalankan misi organisasi untuk merealisasikan visi dan tujuannya. (Yanuarsih dan Suwanto, 2008: 102)
     Dubois (2008: 273) menyatakan “Rekruitment is the process of attracting as many qualified applicants as possible for existing vacancies and anticipated opening. It is a talent search, a pursuit of the best group of applicants for an available position.” Rekruitmen adalah proses menarik sebanyak mungkin kualifikasi pelamar untuk lowongan yang ada dan bukan diantisipasi. Ini merupakan pencarian bakat, pengerjaan kelompok terbaik pelamar untuk posisi yang tersedia.
     Organisasi sangat menginginkan informasi yang akurat tentang seperti apakah pelamar jikalau kelak dia diangkat sebagai pegawai. Organisasi ingin menunjukkan bahwa mereka  merupakan tempat yang nyaman untuk bekerja, mereka ingin mendapatkan sinyal dari para pelamar yang memberikan gambaran sejujurnya tentang nilai potensial mereka kelak sebagai karyawan. (Simamora, 2004: 127)
Sumber: Mila badriyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. 2015. Pustaka Setia. Bandung

9.        Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perekrutan Sumber Daya Manusia
Jawaban :
1)      Faktor organisasi:
a.       Kesan atau image (citra) terhadap perusahaan
b.      Perencanaan SDM
c.       Persyaratan pekerjaan
d.      Proses perekrutan masa lampau
2)      Faktor lingkungan:
a.       Kondisi pasar kerja
b.      Kecenderungan perekonomian
c.       Perilaku masyarakat
d.      Peraturan pemerintah
Sumber: http://hasthojn.blogspot.com/2012/07/bab-4-rekrutmen.html diakses pada tanggal 2 oktober 2018 pukul 18:34 WIB

10.    Sebutkan sumber-sumber calon tenaga kerja
Jawaban :
a.       Perguruan tinggi
b.      Iklan
c.       Teman/anggota keluarga karyawan
d.      Lamaran terdahulu yang telah masuk
e.       Agen tanaga kerja
f.       Karyawan perusahaan lain

11.    Jelaskan definisi seleksi Sumber Daya Manusia
Jawaban :
a)  Seleksi adalah proses penyusunan kepegawaian yang berfungsi untuk mendapatkan the right people in the right position at the right time.
b) Seleksi adalah proses pemilihan calon pegawai yang telah menyampaikan lamaran pekerjaan kepada instansi/perusahaan. (French: 1986)
c) Seleksi sebagai kegiatan perusahaan untuk dapat memilih karyawan yang paling tepat dari calon-calon yang dapat ditariknya. (Nitisemito: 1992)
d)  Seleksi adalah proses pengumpulan data tentang pelamar pekerjaan untuk menentukan siapa yang layak dikontrak untuk posisi jangka pendek atau jangka panjang (Scholer, 1990).
e)  Seleksi merupakan proses pemilihan individu-individu yang memiliki kualifikasi yang relevan untuk mengisi posisi dalam suatu organisasi (Robert L.Maltis)

12.    Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi seleksi Sumber Daya Manusia
Jawaban :
1)      Kondisi penawaran tenaga kerja
Semakin banyak pelamar semakin mudah bagi organisasi untuk memperoleh karyawan yang berkualitas. Apabila sebaliknya, disebabkan :
a)      Imbalan atau upah yang rendah
b)      Pekerjaan dengan spesialisasi tinggi
c)      Persyaratan yang harus dipenuhi berat
d)     Mutu pelamar rendah
2)      Faktor internal organisasi
a)      Faktor etika
b)      Ketersediaan dana dan fasilitas
c)      Faktor kesamaan dan kesempatan
3)      Perangkat organisasi
a)      Analisis jabatan
b)      Perencanaan SDM
c)      Rekrutmen

13.    Jelaskan pengertian orientasi
Jawaban :
     Orientasi adalah program yang dirancang untuk menolong pegawai baru (lulus seleksi) mengenal pekerjaan dan perusahaan tempatnya bekerja. Program orientasi sering disebut induksi, yaitu memperkenalkan para karyawan dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan organisasi dan karyawan lain.

14.    Sebutkan aspek-aspek orientasi Sumber Daya Manusia
Jawaban  :
1)      Masalah organisasional yang meliputi:
a.       Sejarah singkat perusahaan
b.      Organisasi perusahaan
c.       Nama dan jabatan para direktur
d.      Layout fasilitas yang tersedia
e.       Periode percobaan
f.       Kebijakan dan aturan perusahaan
g.      Peraturan disiplin
h.      Prosedur keamanan
i.        Buku pedoman karyawan
j.        Proses produksi
k.      Produk/jasa lain yang dihasilkan
2)      Perkenalan dengan staf pelaksana yang meliputi:
a.       Atasan
b.      Pelatih
c.       Rekan sekerja
d.      Bagian bimbingan karyawan/HRD
3)      Tunjangan karyawan
a.       Upah/gaji
b.      Cuti dan lembur
c.       Jam istirahat
d.      Latihan dan pendidikan
e.       Konseling
f.       Asuransi
g.      Program pensiun
h.      Pelayanan organisasi terhadap karyawan
i.        Program rehabilitasi
4)      Tugas-tugas jabatan, seperti:
a.       Lokasi pekerjaan
b.      Tugas-tugas pekerjaan
c.       Kebutuhan keamanan
d.      Fungsi jawaban
e.       Sasaran-sasaran pekerjaan
f.       Hubungan/keterkaitan dengan pekerjaan lain.

15.    Bagaimana menurut anda kondisi pengelolaan manajemen ASN saat ini
Jawaban :
Menurut pendapat saya, kondisi pengelolaan ASN pada saat ini sudahlah lebih baik dibandingkan dengan pengelolaan yang sebelumnya. Hal tersebut  bisa dikatakan lebih baik dari sebelumnya karena dapat dilihat dari contoh dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kualitas pegawai ASN itu sendiri yang diselenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) ASN. Dulu dalam sistem diklat ASN hanya dilakukan setelah menjadi pegawai, namun saat iini diklat-diklat yang diadakan berlangsung selama masih berstatus calon sampai dengan menjadi pegawai. Dalam hal ini, arti Diklat ASN sudah menjadi salah satu syarat dalam proses pengangkatan menjadi pegawai ASN. Maka output yang dihasilkan dari penyelenggaraan diklat ASN benar-benar berfokus pada potensi dan kualitas SDM.
Dalam segi waktu pelaksanaan diklat ASN juga sangat relatif lebih lama dibandingkan dengan yang  telah diselenggarakan diwaktu sebelumnya. Hal tersebut pastinya bisa mengasah dan melatih kemampuan kinerja ASN agar terus meningkat, karena semakin banyak diklat diadakan maka akan semakin bermanfaat baik juga untuk kualitas keinerja dari ASN itu sendiri. Contoh diatas merupakan salah satu pembuktian yang menegaskan bahwa pada dasaranya pengelolaan dari manajemen ASN itu sudahlah lebih baik dari sebelumnya.

16.    Bagaimana menurut anda rekrutmen dan seleksi PNS saat ini
Jawaban :
Menurut pendapat saya, proses dari perekrutan dan seleksi ASN saat ini sudah menjadi lebih baik. Hal itu dapat dibuktikan dengan contoh mengenai pendaftaran CPNS pada tahun 2018. Dari segi teknis penyelenggaraan sudah memanfaatkan teknologi yang sudah ada dengan sebaik mungkin. Sehingga hal tersebut bisa mempermudah penyelenggara khusunya bagi
Selain itu juga proses rekrutmen dan seleksi ASN dikatakan sudah cukup baik, karena di era globalisasi seperti ini Indonesia sudah mampu memanfaatkan teknologi dengan baik dalam membentuk atau mencari Aparatur sipil negara berbasis komputer. Mulai dari registrasi manual yang sudah berganti menjadi registrasi secara online, lalu pengolahan Paper Based Test (LJK) kini berubah menjadi Computer Assisted Test (CAT) SCR yang

17.    Mengapa pengelolaan manajemen ASN yang baik yang sangat penting bagi birokrasi.
Jawaban :
Karena dengan manajemen ASN yang baik dapat memperbaiki kinerja birokrasi pelayanan publik yang diharapkan mampu mengembalikan image pemerintah dimata masyarakat karena dengan kwalitas pelayanan publik yang semakin baik, kepuasan dan kepercayaan masyarakat bisa dibangun kembali. Kalau ini dilakukan maka pemerintah akan memperoleh kembali legitimasi dimata publik. Di sisi lain birokrasi sangat sarat dengan banyak tugas dan fungsi, karena tidak saja hanya terfokus kepada pelayanan publik, tetapi juga bertugas dan berfungsi sebagai motor pembangunan dan aktivitas pemberdayaan (public service, development and empowering).
Maka, untuk mewujudkan aparatur sipil negara sebagai bagian dari reformasi birokrasi di era globalisasi, perlu ditetapkan aparatur sipil negara sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara.  Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sudah tidak sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global sehingga perlu diganti.
Tuntutan atas perbaikan kinerja Aparatur membuat pemerintah kembali dituntut segera menerbitkan Peraturan Pemerintah selanjutnya disingkat (PP) sebagai peraturan pelaksana atas Undang-Undang No 5 Tahun 2014. Sehingga, beberapa catatan terhadap manajemen ASN di atas, telah menumbuhkan banyak harapan baru bagi penyelenggaraan sistem manajemen kepegawaian negara yang lebih baik. Terutama adalah harapan untuk memiliki ASN yang netral dan bersih dari muatan politis serta memiliki profesionalitas dan kompetensi di bidangnya sejak mulai dari rekrutmen sampai dengan pengangkatan dalam jabatan, karena harus didasarkan pada sistem merit.
Dengan demikian harapan terhadap kinerja ASN juga akan lebih baik, sehingga mampu memberikan dukungan terhadap reformasi birokrasi. Bahkan dikemukakan Effendi (2014), bahwa setidaknya UU ASN akan cukup memberikan landasan hukum yang kuat untuk melaksanakan reformasi aparatur negara yang lebih luas dari reformasi birokrasi. Sehingga asa baru terhadap manajemen kepegawaian negara untuk mendukung terwujudnya kepemimpinan birokrasi profesional dapat tercapai. Namun demikian hal tersebut hanya dapat diwujudkan jika UU ASN kemudian dioperasionalisasikan dalam peraturan pelaksanaan yang mampu mendukung dan mengawal implementasi UU tersebut.

  
DAFTAR PUSTAKA

Mila badriyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. 2015. Pustaka Setia. Bandung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar