Senin, 13 Mei 2019

Peran Strategis Manajemen Sumber Daya Manusia


Pekerjaan Manajemen Manajer Sumber Daya Manusia
Proses manajemen ialah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, kepemimpinan, pengendalian.
v  Perencanaan: menentukan sasaran dan standar, membuat aturan dan prosedur, menyusun rencana-rencana dan membuat perkiraan.
v  Pengorganisasian: memberikan tugas spesifik kepada setiap bawahan, membuat divisi-divisi, mendelegasikan wewenang kepada bawahan, membuat jalur wewenang dan komunikasi, mengkoordinasikan pekerjaan bawahan.
v  Penyusunan staf: menentukan tipe orang yang harus dipekerjaan, merekrut calon karyawan, memilih karyawan, menetapkan standar prestasi, memberikan kompensasi kepada karyawan, mengevaluasi prestasi, memberikan konseling kepada karyawan, melatih dan mengembangkan karyawan.

Manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan serta masalah keadilan. Konsep dan teknik yang dibutuhkan untuk menentukan aspek “manusia” atau personil dalam pekerjaan manajemen ialah :
v  Melakukan analisis pekerjaan
v  Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon karyawan
v  Memilih calon karyawan
v  Mengarahkan dan melatih karyawan baru
v  Mengatur upah dan gaji
v  Memberikan insentif dan keuntungan
v  Menilai prestasi
v  Berkomunikasi
v  Melatih dan mengembangkan para manajer
v  Membangun komitmen karyawan.

1.    Aspek lini dan staf dari MSDM
Semua manajer pada dasrnya adalah para manajer SDM, karena mereka semua terlubat dalam perekrutan, wawancara, memilih dan melatih karyawan. Namun demikian kebanyakan perusahaan divisi sumber daya manusia dipegang langsung oleh manajer puncaknya sendiri.
2.    Otoritas lini terhadap Otoritas staf
Otoritas adalah hak untuk membuat keputusan, mengarahkan pekerjaan orang lain, dan memberikan perintah. Dalan manajemen, biasanya kita membedakan antara otoritas lini dan otoritas staf. Manajer lini berhak mengarahkan pekerjaan bawahan-mereka selalu mempunyai bawahan. sebagai tambahan, manajer lini bertanggung jawab untuk mencapai sasaran dasar organisasi. Disisi lain, manajer staf berhak untuk membantu dan memberikan saran kepada para manajer lini dalam mencapai sasaran dasar tersebut. Para manajer SDM umumnya adalah para manajer staf. Mereka bertanggung jawab untuk membantu dan memberikan saran kepada manajer lini dalam merekrut, mempekerjakan, dan memberikan kompensasi.

3.    Tanggung jawab MSDM manajer lini
Menurut seorang ahli, “penanganan manusia secara langsung adalah menjadi bagian integral dari tanggung jawab setiap manajer lini, mulai dari direktur hingga tingkat penyelia tingkat-terendah”. Para penyelia lini untuk manajemen sumber daya manusia yang efektif pada beberapa hal berikut.
v  Menempatkan orang yang tepat pada pekerjaannya yang tepat
v  Mulai mempekerjakan karyawan baru dalam organisasi
v  Melatih karyawan untuk pekerjaan baru mereka
v  Memperbaiki prestasi pekerjaan setiap karyawan
v  Membangun kerjasama yang kreatif dan mengembangkan hubungan kerja yang baik
v  Menginterpretasikan kebijakan dan prosedur perusahaan
v  Mengendalikan biaya-biaya perusahaan
v  Mengembangkan kemampuan setiap karyawan
v  Membentuk dan memelihara semangat juang setiap divisi
v  Melindungi kondisi kesehatan dan fisik karyawan
Dalam organisasi-organisasi kecil, para manajer lini bisa menjalankan semua kewajiban personil itu tanpa dibantu. Tetapi saat organisasi tumbuh, mereka membutuhkan bantuan, pengetahuan khusus, dan saran dari seorang staf sumber daya manusia yang terpisah. Dalam melakukannya, manajer SDM memggunakan tiga fungsi berbeda :
a.         Fungsi manajer SDM mengarahkan aktivitas karyawan dalam divisinya sendiri dan dalam bidang pelayanan yang terkait dengannya.
b.        Fungsi koordinatif. Para manajer SDM juga mengkoordinasikan aktivitas personil, kewajiban yang seringkali dianggap sebagai kontrol fungsional.
c.         Fungsi staf (pelayanan). Membantu dan memberikan saran kepada para manajer lini adalah tugas para manajer SDM.
4.    Manajemen Lini dan Staf yang Kooperatif
Manajemen SDM adalah suatu bagian integral dari pekerjaan setiap manajer. Tidak masalah apakah itu penyelia jalur paling bawah, manajer menengah atau direktur; atau seorang manajer produksi, manajer penjualan, manajer umum, manajer cabang, mendapatkan hasil dari orang yang berkomitmen adalah tujuan dari proses tersebut.

Perencanaan Dan Tren Strategis
Perubahan yang paling drastis dalam peran SDM adalah keterlibatanya yang meningkat dalam mengembangkan dan mengimplementasikan strategi perusahaan. Strategi-rencana jangka-panjang perusahaan dalam menyeimbangkan kekuatan dan kelemahan internalnya dengan kesempatan dan ancaman eksternalnya untuk mempertahankan keunggulan kompetitif sebelumnya merupakan perkerjaan dari kebanyakan top manajer operasional.
1.        Dasar-Dasar Perencanaan Strategis
Setiap usaha membutuhkan strategi persaingan bisniis. Strategi ini mendefinisikan bagaimana para manajer membangun dan memperkuat posisi persaingan bisnis jangka panjangnya di pasar. Setiap usaha juga memiliki sebuah keunggulan persaingan yang mendukung strategi kompetitifnya dan memisahkannya dari saingannya.
Strategi fungsional mengidentifikasikan tindakan-tindakan dasar yang akan dicapai setiap divisi untuk membantu kegiatan usaha dalam mencapai sasaran kompetitifnya. Strategi fungsional tersebut haruslah masuk akal dalam konteks strategi kompetitif bisnis.
2.        Proses Perencanaan Strategis
Inti dari perencanaan strategis adalah analisis SWOT yang merupakan singkatan dari kakuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat). Rencana strategis yang terbaik berusaha keras menyeimbangkan kemampuan perusahaan kekuatan dan kelemahannya dengan kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Para manajer harus selalu mengamati lingkungan untuk menentukan kesempatan dan ancaman. Karena apa yang menjadi kesempatan atau ancaman penting bagi satu perusahaan mungkin tidak berarti bagi perusahaan lainnya. Namun, ada beberapa kecenderungan dasar yang penting pada seluruh manajer dalam menentukan arah strategis perusahaan masa kini. Yakni diantaranya ;
1)   Tren Strategis Dasar
Globalisasi mengacu pada kecenderungan perusahaan untuk memperluas penjualan, kepemilikan, dan/atau manufaktur mereka ke pasar baru di luar negeri. Tingkat globalisasi dalam dekade sebelumnya sangatlah mengejutkan. Globalisasi pasar merupakann hal yang paling jelas; Sony dan Mercedes-Benz merupakan salah satu perusahaan yang memiliki pasar diseluruh dunia. Perusahaan mengglobalisasikan produksi mereka dengan menempatkan fasilitas pabrik pada lokasi yang paling menguntungkan.
Globalisasi memiliki implikasi strategis. Perusahaan yang dahulunya hanya bersaing dengan perusahaan lokal, sekarang menghadapi pesaing asing. Seperti yang dikatakan oleh seorang ahli “ada intinya adalah bahwa integrasi yang tumbuh pada ekonomi dunia membentuk sebuah pasar tunggal yang besar telah meningkatkan intensitas kompetisi secara luas pada industri manufaktur dan jasa.” Jadi Ford dan GM telah menekan Fiat di Eropa, sementara Deutsche Bank milik Jerman menekan Citicorp di New York. Deregulasi telah memperkuat tren ini, saat negara-negara tidak memakai lagi hukum yang melindungi industri seperti perbankan dan penerbangan dari kompetisi yang tebuka.

2)   Kemajuan Teknologi
Internet dan teknologi informasi telah menekan dan mendorong perusahaan-perusahaan untuk menjadi lebih bersaing. Teknologi bukan hanya mengubah sifat pekerjaan tetapi juga menciptakan jenis pekerjaan yang baru.

3)   Sifat Pekerjaan
Teknologi bisa lebih dari sekedar mengurangi biaya dan menetapkan cara-cara baru untuk bersaing. Teknologi juga dapat mengubah sifat pekerjaan. Teknologi bukan satu-satunya tren yang mengarahkan pada perubahan ini dari “kekuatan menjadi pengetahuan.” Perusahaan membutuhkan sistem SDM baru berkelas dunia untuk memilih, melatih dan memotivasi para karyawan dan untuk memenangkan komitmen mereka pada teknologi dan program perbaikan berkelanjutan dimana perusahaan bergantung.

4)   Tenaga kerja
Secara demografis tenaga kerja telah berubah. Mereka kebanyakan adalah wanita, kelompok minoritas dan orang tua. Tenaga kerja juga menjadi makin tua. Umur rata-rata dari tenaga kerja 37,8 tahun pada tahub 1995, telah diproyeksikan akan  meningkat hingga 40,5 tahun 2005. Para karyawan juga lebih bertahan sebagai tenaga kerja  melewati umur dimana orang tua mereka telah pensiun, disebabkan karena perubahan jaminan sosial dan perawatan kesehatan dan tidak adanya rencana pensiun tradisional oleh banyak pengusaha.

5)   Konsekuensi Manajerial yang Mendasar
Para manajer harus membuat strategi yang menyeimbangkan kesempatan dan ancaman. Strategi ekspansi global menjadi respons yang paling jelas terhadap perubahan tren tersebut. Peningkatan daya saing juga merupakan startegi populer lainnya yang arahnya menunjang  kekuatan perusahaan dan mengurangi kelemahannya. Strategi ini dilakukan dengan berbagai cara: dengan perampingan (downsizing), mendorong produktivitas; merjer, mencapai ukuran yang semakin besar sementara biaya-biaya yang berlebihan dikurangi dengan; program-program yang mengarah pada usaha peningkatan yang berkelanjutan dan dengan menggunakan web untuk “mengintegrasikan jalur-jalurnya”.

Peran Strategis SDM
1.    Peran Pengembangan SDM
Saat ini, peran SDM berganti dari melindungi dan menyaring calon karyawan menjadi  rekan strategis dan agen perubahan. Metamorfosa dari “personalia” menjadi “manajemen sumber daya manusia” mencerminkan hal tersebut. Pada organisasi saat ini yang telah rata-rata, ramping, dan berprestasi tinggi, karyawan yang terlatih dan berkomitmen adalah kunci daya saing perusahaan.

2.    Manajemen Sumber Daya Manusia yang Strategis
Idealnya, SDM dan manajemen puncak bersama-sama membuat strategi bisnis perusahaan. Strategi tersebut kemudian memberikan kerangka kerja yang mengarahkan rancangan aktivitas SDM yang spesifik seperti perekrutan dan pelatihan.
Strategi-strategi SDM adalah rangkaian tindakan yang digunakan SDM untuk membantu perusahaan mencapai sasaran strategisnya. Salah satu sasaran strategis FedEx adalah untuk mencapai tingkat pelayanan pelanggan yang superior dan keuntungan yang tinggi melalui karyawan yang berkomitmen. Tujuan SDM dasar lainnya yaitu membentuk tenaga kerja yang berkomitmen, mereka lebih disukai dari linkungan yang bukan serikat kerja.

3.    Peran SDM Sebagai Rekan Strategis
·           SDM sekedar operasional dan bahwa aktivitas SDM  tidak strategis sama sekali
·     Peran SDM yakni mencocokkan atau beradaptasi dengan strategi perusahaan. Perannya startegis SDM disini ialah untuk mengadaptasi praktik SDM individual menyesuaikan dengan strategi khusus perusahaan dan keunggulan kompetitif.
·        Manajemen SDM adalah sebagai rekan setara dalam proses perencanaan strategis. Peran SDM disini bukan hanya untuk mengadaptasi aktivitasnya dengan strategi bisnis perusahaan, tentu saja juga bukan hanya untuk menjalankan tugas operasional sehari-hari.

4.    Peran SDM dalam Melakukan Strategi
Strategi fungsional sebuah perusahaan harus mendukung strategi persaingannya. Perusahaan yang berbeda dalam strategi persaingannya, berbeda pula dalam pendekatan terhadap SDM.  SDM mendukung implementasi strategi dengan cara yang lain.

5.    SDM dan Analisis Keterkaitan Nilai
Keterkaitan nilai perusahaan “mengidentifikasikan aktivitas utama dalam menciptakan nilai bagi pelanggan dan aktivitas pendukung lainnya.” Para manajer menggunakan keterkaitan nilai untuk memvisualisasikan aktivitas strategis perusahaan dan sebagai alat untuk mengisolasi dan menganalisis biaya strategis perusahaan. Dengan menerapkan analisis keterkaitan nilai, para manajer SDM menemukan berbagai cara untuk memberikan jasa mereka dengan lebih hemat biaya.

6.    Peran SDM dalam Merumuskan Strategi
Merumuskan rencana strategis membutuhkan identifikasi, analisis, menyeimbangkan kesempatan dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internalnya. Merumuskan rencana membutuhkan kecerdasan kompetitif dan manajemen SDM bisa memberikan informasi yang berguna.

7.    SDM dan Teknologi
a.    Sistem Dasar SDM
SDM bisa menjadi sebuah proses yang membutuhkan banyak sekali kertas.
b.   Sistem Informasi SDM (SISDM)
SISDM adalah “komponen yang saling berhubungan yang saling bekerja sama mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis dan visualisasi dari aktivitas organisasi manajemen sumber daya manusia.”
c.    SDM dan Internet
Internet mengakibatkan revolusi pada pekerjaan divisi SDM dan bagaimana cara mereka melakukannya. Pertama, internet membuat divisi SDM dimanapun mampu untuk mengganti beberapa aktivitasnya kepada penyedia jasa SDM khusus. Beralih kepada jasa online khusus seperti ini menguntungkan, pergerakan terhadap portal SDM yang mendorong perubahan yang mengejutkan pada pekerjaan SDM dan bagaimana mereka melakukannya.
d.   SDM pada Prestasi dan Komitmen Karyawan
SDM umumnya memainkan peran penting dallam merencanakan dan mengimplementasikan perampingan perusahaan, kemudian didalam memelihara semangat kerja karyawan. Sebuah studi yang dilakukan oleh konsultan SDM Watson Wyatt Worldwide o Bethesda, menyatakan bahwa terdapat peningkatan yang berarti dalam manajemen SDM kunci yang berkorelasi dengan kenaikan pada nilai pasar pada 405 perusahaan perdagangan umum yang dijadikan studi.
Praktik-praktik SDM juga membuat perusahaan mampu untuk lebih cepat merespon inovasi produk dan teknologi serta perkembangan pesaing. Di Levi Strauss, SDM membantu menciptakan sistem manufaktur perusahaan yang didasarkan  pada kelompok.
e.    Menjalankan SDM yang terbaik
Studi memang menyatakan bahwa beberapa pendekatan SDM dapat diterapkan kepada semua atau sebagian besar perusahaan. Disisi lain, terlihat tidak terdapat senjata sakti “praktik terbaik” kecuali mengatur praktik SDM perusahaan agar cocok dengan strateginya dan “mendukung inisiatif operasional dan strategis.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar