Kamis, 23 Juni 2016

Aliran Dan Tokoh Kalam

ALIRAN DAN TOKOH KALAM

A.  Pengantar
Perang sifin adalah perang kelompok syiah (ali) dan kelompok muawiyah (utsman).  Factor internalnya ialah karena dorongan pemahamanal quran dan persoalan politik.

B.  Aliran-aliran ilmu kalam, tokoh-tokoh dan pandangannya
1.    Aliran khawarij
Adalah orang-orang yang keluar dari barisan Ali bin abi thalib. Alasan yang membuat mereka keluar adalah ketidak setujuan mereka terhadap tahkim yang dijalankan Ali dalam menyelesaikan masalah dengan Mu’awiyah. Menurut golongan ini, semua masalah harus diselesaikan dengan merujuk pada hukum Allah yang tertuang dalam Qs.A-maidah:44. Golongan ini terpecah mennjadi Al-muhakkimah, Al-azariqah, An-nadjat, Al-ajaridah, Asy-syufriyah dan Al-ibadah (aliran yang sangat moderat dan sampai kini masih ada di sahara al-jazair, Tunisia, pulau zebra, Zanzibar, oman, Arabia selatan). Doktrin-doktrin ajaran khawarij adalah sebagai berikut:
·      Khalifah atau imam dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam.
·      Khalifah tidak harus dari keturunan arab. Sehingga setiap muslim yang memnuhi syarat berhak menjadi khalifah. Mereka menolak pandangan bahwa khalifah harus dari keturunan quraisy.
·      Khalifah dapat dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syariat islam, tapi dia juga harus dijatuhkan bahkan dibunuh jika melakukan kedzaliman.
·      Khalifah sebelum Ali (Abu bakar, Umar dan Utsman) adalah sah, tapi setelah paruh kedua pemerintahan utsman dianggap telah menyeleweng, begitu juga Ali setelah menerima takim atau arbit rase.
·      Mu’awiyah, Amru bin ash, Abu musa al-asyari, serta pasukan Jamal yang melawan Ali dianggap menyeleweng dan kafir.
·      Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim
·      Setiap muslim berhijrah dan bergabung dengan mereka, jika tidak mereka harus diperangi karena berada di darul harb (daerah peperangan).
·      Seseorang harus wajib taat kepada khalifah selama berada pada jalan keadilan dan kebaikan, sebaliknya wajib menghindar dan memerangi pemimpin yang menyeleweng.
·      Adanya wa’ad dan waid (orang yang baik harus masuk surga dan jahat harus masuk neraka).
·      Kewajiban melakukan amar ma’ruf nahi munkar
·      Menolak penggunaan takwil dalam memahami ayat-ayat mutasabihat
·      Al-quran itu adalah makhluk
·      Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.

2.    Aliran muhajirin
Berpendapat bahwa mukmin yang melakukan dosa besar masih tetap mukmin, yaitu mukmin yang berdosa tidak berubah menjadi kafir. Aliran ini terpecah menjadi 2 kelompok :
a.    Kelompok moderat
Tokohnya Hasan bin muhamad bin ali bin abi thalib, Abu hanifah, dan Abu yusuf. Kelompok ini kemudian menjadi pengikut aliran ahlu sunnah wal jama’ah.
b.    Kelompok ekstrem
Tokohnya Jaham bin safwan, Abu hasan al-shalih, Muqatil bin sulaiman dan Yunus al samiri. Kelompok ini terbagi kedalam beberapa kelompok yakni Al-jahamiyah, As-salihiyah, Al-yunusiyah, Al-ubaidiyah, Al-gailaniyah, As-saubariyah, Al-marisiyah dan Karamiyah.

Doktrin ajaran-ajaran murjiah menurut Harun nasution adalah sebagai berikut :
·      Menunda hukum atas Ali dan Mu’awiyah dan para pengikutnya yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada Allah swt di hari akhir kelak.
·      Menyerahkan keputusan kepada Allah swt atas orang muslim yang melakukan dosa besar
·      Meletakkan (pentingnya) iman daripada amal
·      Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah swt.

Sementara menurut Al-Maududi, doktrin utama murjiah itu meliputi :
·      Iman adalah percaya kepada Allah swt dan rasulnya saja, adapun amal tidak merupakan suatu keharusan bagi adanya iman. Berdasarkan hal ini seseorang tetap dianggap mukmin walau meninggalkan perbuatan yang diwajibkan dan melakukan besar dosa besar.
·      Dasar keselamatan adalah iman semata.

3.    Aliran syiah
Adalah salah satu aliran dalam islam yang meyakini Ali dan keturunanya sebagai pemimpin islam setelah Rasulullah wafat. Lahirnya golongan syiah adalah setelah gagalnya perundingan antara Ali dan Mu’awiyah di siffin. Perundingan ini diakhiri dengan tahkim/arbitrasi. Doktrin syiah lebih berbicara kepada kepemimpinan amul jama’ah tahun persatuan, amul baet (keluarga Muhammad saw). Tokohnya adalah Al-mahdi.
a.    Syiah kaisaniyah
Mempercayai Muhammad bin hanafiah sebagai pemimpin setelah Husein bin ali wafat.
b.    Syiah zaidiyah
Mempercayai Zaid bin ali bin husein zainal abiding sebagai pemimpin setelah Husein bin ali wafat. Golongan ini mengakui kekhalifahan Abu bakar dan Umar bin khatab. Menurut mereka, seseorang dapat menjadi imam apabila memenuhi 5 kriteria :
·      Keturunan Fatimah binti Muhammad saw
·      Berpengetahuan luas mengenai agama
·      Hidupnya hanya untuk beribadah
·      Berjihad dijalan Allah dengan mengangkat senjata
·      Berani
c.    Syiah imamiyah
Meyakini bahwa Rasulullah telah menunjuk Ali menjadi pemimpin sebagai pengganti beliau dengan petunjuk yang jelas dan tegas. Golongan ini tidak mengakui kekhalifahan selain Ali. Golongan ini juga mengalami perpecahan yakni :
·      Isna asy’ariyah (syiah duabelas)
·      Ismailliyah
d.   Syiah ghaliyah (ashabu I-Ghulat)
Berpendapat bahwa imam-imam mereka mempunyai unsure ketuhanan. Bahkan ada yang menyerupai Tuhan. Golongan ghaliyah  yang paling parah ialah:
·      As-sabai’yah
Pengikut Abdullah bin saba (orang yahudi yang berpura-pura masuk islam).
·      Al kattabiyah
Pengikut Abil khatab Muhammad bin abi zainab bani asad.

4.    Aliran qadariyah
Merupakan suatu aliran kalam yang menekankan kebebasan manusia dalam melakukan perbuatannya, dan mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di sisi Allah kelak.

C.  Ruang lingkup ilmu kallam
1.      Menurut Hasan al-banna
·      Ilahiyat yaitu kajian tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan ilahi (Tuhan). Seperti wujud, nama-nama, sifat Allah swt.
·      Nubuwat yaitu kajian tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan nabi dan rasul termasuk pembahasan tentang kitab Allah, mukjizat, karomah.
·      Ruhaniyat yaitu kajian tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan alam metafisik seperti malaikat, jin, iblis, setan, roh.
·      Sami’yat yaitu kajian tentang segala hal yang hanya bisa diketahui lewat sam’I (dalil naqli/berupa al-quran dan sunnah)

D.  Latar belakang munculnya ilmu kalam
1.      Factor internal
a.       Perbedaan pandangan
b.      Masalah politik
2.      Factor eksternal
a.       Paham rasional (logika/filsafat)
Paham ini dicetuskan oleh kaum muktazilah dengan tokohnya Abu huzail al-allaf, an-nazzam, muamar bin abbad, al-jahiz abu usman bin bahar, dan al-jubba’i, wasil bi atha.
b.      Paham tradisional
Menurut paham ini, wahyu merupakan yang palng tinggi dalam menentukan sesuatu. Kaum asy’ariah termasuk yang memelopori aliran ini. Tokohnya Al-baqilani, al-juwaini dan al-gazali.

Selain dua aliran itu, terdapat pula aliran lain yaitu aliran maturidiah yang mencoba menempuh jalan tengah dari kedua aliran pokok itu. Aliran ini banyak dianut oleh masyarakat muslim.

E.   Pengaruh politik terhadap ilmu kalam
Pada masa khulafaur rasyiddin umat islam tetap berpegang teguh kepada akidah yang diwarisi oleh Rasulullah. Pada masa ini, muncul persoalan yang menimbulkan pertentangan dikalangan umat islam yaitu masalah khalifah.
Pada masa khalifah Utsman bin affan terjadi kekacauan politik yang menimbulkan bibit perpecahan. Sehingga muncul golongan yang masing-masing mempertahankan pendiriannya. Permasalahan ini menimbulkan 3 aliran kalam yaitu khawarij, murjiah, dan muktajilah.
1.      Khawarij berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar adalah kafir.
2.      Murjiah berpendapat bahwa pelaku dosa besar tetap mukmin dan bukan kafir.
3.      Muktazilah berpendapat bahwa pelaku dosa besar itu tidak kafir dan tidak pula mukmin, tapi mereka berada diantara dua posisi.

Golongan politik yang muncul di masa khalifah Ali bin Abi thalib :
1.      Syiah
Mereka berkeyakinan bahwa tidak seorangpun yang berhak memegang atau menduduki jabatan kekhalifahan kecuali dari keturunan Ali.
2.      Qadariyah
Pokok pemikirannya adalah bahwa usaha dan gerak perbuatan manusia ditimbulkan sendiri, bukan dari Allah. Tokohnya Ma’bad al juhainy, Ghailan  al dimasyqi, dan Al ja’du bin dirham.
3.      Jabariyah
Berpendapat bahwa hidup manusia ini sudah ditentukan oleh Allah. Tokohnya Al jaham bin shafwan.
4.      Murjiah
Berpendapat bahwa kemaksiatan tidaklah menghilangkan keimanan seseorang.
5.      Karamiyah
Berpendapat bahwa diwajibkan pada setiap muslim hanya pengakuan lisan saja atas kebenaran rasul.
6.      Khawarij
Berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar termasuk kafir dan kekal di neraka.
7.      Mu’tazilah
Berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar tidak termasuk kafir tapi termasuk fasiq dan kekal di neraka.
8.      Ahli sunah wal jama’ah (Asy’ariyah)
Pemahaman mereka ialah bahwa yang dihukumkan dengan orang islam, ialah orang yang memenuhi 3 syarat:
·      Menuturkan 2 kalimat syahadat dengan lisan
·      Diikuti dengan kepercayaan hati
·      Dibuktikan dengan amal
Menurut mereka orang yang melakukan dosa besar dan saat meninggal belum bertobat maka akan dihukum kelak, setelahnya menjalani azab dan hukumannya maka ada harapan mendapat kebebasan dan masuk surga.

F.   Permasalahan dalam ilmu kalam
1.      Ketuhanan
2.      Ke-kodiman al-quran
3.      Dosa besar/murjiah-muktazilah
4.      Khilafah/siyah-khawarij
5.      Surga dan neraka/Qadariyah-Jabariyah

G.  Perbedaan kajian ilmu kalam dengan ilmu keislaman yang lain:
1.      Filsafat islam
Ilmu kalam timbul secara berangsur-angsur dan awalnya merupakan hal yang terpisah-pisah, sedangkan filsafat islam muncul dari hasil penerjemahan filsafat yunani. Tokoh filsafat yunani :
-          Tales
-          Aristoteles
-          Iskandar dzulkarnaen
2.      Ilmu fikih
Ilmu kalam membahas tentang akidah, prinsip keyakinan islam, dan keesaan Allah. Seedangkan ilmu fikih membahas hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah, muamalah, perkawinan, pidana dan waris.
3.      Ilmu tasawuf

Dalam masalah membahas agama, ilmu kalam menggunakan dalil-dalil pikiran yang dimasukkan kedalam hati nurani untuk membentuk ibadah manusia. Sedangkan ilmu tasawuf banyak menggunakan perasaan dan latihan kejiwaan karena dengan cara ini dapat memperbanyak amal ibadah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar