Senin, 20 Juni 2016

Akhlak Terpuji_Agama Islam

AKHLAK TERPUJI

Induk dari akhlak terpuji ialah :
1.    Hikmah
2.    Saj’ah
3.    Iffah
4.    Adalah

Bentuk-bentuk akhlak terpuji :
1.    Akhlak berpakaian
·      Cara berpakaian yang baik itu adalah bisa menutupi aurat, baik laki-laki/perempuan.
·      Pakaian yang baik itu adalah pakaian yang tidak menyerupai pakaian laki-laki/perempuan.
·      Pakaian yang baik itu adalah pakaian yang tidak menyerupai umat yahudi/non-islam.
     Qs.Al-A’raf : 31
     “Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) mesjid makan,       minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang       yang berlebih-lebihan.”
     Qs. Al-A’raf : 20
     “Maka syaitan membisikan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan               kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata         “Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu           berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam             surga)”

2.    Akhlak berhias
Dijelaskan dalam Qs.Al-A’raf ayat 31. Bentuknya :
·      Niat yang lurus, semata-mata untuk beribadah
·      Dilarang berhias tidak dibenarkan menggunakan bahan yang dilarang agama
·      Dilarang berhias dengan menggunakan simbol non muslim
·      Tidak berlebih-lebihan
·      Dilarang berhias seperti cara orang jahiliyah
Qs.Al-Ahzab : 33
“Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasulnya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.

3.    Akhlak perjalanan (Safar)
a.    Pengertian akhlak perjalanan
Perjalanan dalam bahasa arab disebut dengan kata “Rihlah” atau “Safar”. Dalam KBBI, perjalanan diartikan “Perihal (cara, gerakan) berjalan atau bepergian dari suatu tempat menuju tempat yang lain untuk suatu tujuan”. Secara istilah, perjalanan sebagai aktivitas seseorang untuk keluar ataupun meninggalkan rumah dengan berjalan kaki ataupun menggunakan berbagai sarana transportasi yang mengantarkan sampai pada tempat tujuan dengan maksud ataupun tujuan tertentu. Pada masyarakat modern, perjalanan menjadi bagian mobilitas kehidupan. Sehingga pada masa Rasulullah perjalanan dilakukan untuk berbagai keperluan, dan menjadi tradisi di arab.

b.    Bentuk akhlak perjalanan
Sebagai pedoman umat islam mengajarkan adab dalam melakukan perjalanan yaitu :
·      Bermusyawarah dan shalat istikharah
·      Mengembalikan hak dan amanat kepada pemiliknya
·      Membawa enam benda; gunting, siwak, tempat celak, tempat air keperluan minum, cebok dan wudhu.
·      Menyertakan istri atau anggota keluarganya
·      Wanita menyertakan teman atau muhrimnya
·      Memilih kawan pendamping yang shalih dan shalihah
·      Mengangkat pemimpin atau ketua rombogan
·      Mohon pamitan pada keluarga dan handai taulan serta mohon do’a.

c.    Nilai positif akhlak perjalanan
Keuntungan melakukan perjalanan diantaranya:
·      Safar dan menghibur diri dari kesedihan
·      Safar menjadi sarana bagi seorang untuk mencari hasil usaha
·      Safar dapat mengantarkan seorang untuk memperoleh tambahan pengalaman dan ilmu pengetahuan
·      Dengan safar, maka seorang akan lebih banyak mengenal adab kesopanan yang berkembang pada suatu komunitas masyarakat.
·      Perjalanan akan dapat menambah wawasan dan bahkan kawan baik dan mulia.

4.    Akhlak bertamu
a.    Pengertian akhlak bertamu
Bertamu dalam bahasa arab disebut dengan kata (رَةللِزِّيَااَتَي) atau (اِسْتَضَافَ - يَسْتَضِيْفُ). Menurut KBBI, bertau diartikan “datang berkunjung ke rumah seorang teman atau kerabat untuk suatu tujuan atau maksud”. Secara istilah, bertamu merupakan kegiatan mengunjungi rumah sahabat, kerabat  atau orang lain dengan tujuan untuk menjalin persaudaraan atau untuk suatu keperluan lain, dalam rangka menciptakan kebersamaan dan kemaslahatan bersama.

b.    Bentuk akhlak bertamu
Rasulullah saw bersabda :
عَنْى أَبِيْ موسَ : قَالَ رَسُوْاللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَأْ ذِنُ أَحَدُكُمْ ثَلآثَافَإِنْ أُذِنَ لَهُ وَإِلاَّ فَلْيَرْجِعْ
“Dari Abu Musa : Rasulullah saw bersabda : jika seseorang diantara kamu telah meminta izin 3x, lalu tidak diizinkan, maka hendaklah dia kembali”. (HR. Abu Dawud : 4510)
Hal yang perlu di perhatikan oleh setiap orang yang bertamu, sebagai berikut :
1.      Jangan bertamu sembarang waktu
2.      Jangan terlalu lama dalam bertamu, sehingga merepotkan orang
3.      Jangan melakukan hal yang membuat tuan rumah terganggu
4.      Hormatilah jamuan
5.      Hendaklah pamit saat akan pulang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar