Senin, 23 Mei 2016

Khulafaurrasyidin/Sejarah Kebudayaan Islam

KHULAFAUR RASYIDDIN

A.  Pengantar
1.    Menurut pendapat Jalaludin as-suyuti, Khulafaur rasyidin ada 4 :
-       Abu bakar yang mendapat gelar as-sidiq (benar). Memerintah selama 2 thn
-       Umar bin khatab mendapat gelar al-faruq (pemisah antara yang hak dan bathil)
-       Utsman bin affan mendapat gelar Dzun-nurrain (karena menikahi dua anak nabi yaitu ruqoyah dan ummu kultsum) arti dari Dzun-nurrain ialah memiliki 2 cahaya. Beliau memerintah selama 12 tahun.
-       Ali bin abi thalib memiliki gelar Assadullah yang artinya singa Allah. Ia bergelar seperti itu karena ia seorang yang pemberani. Selain itu, Ali bin abi thalib juga diberi gelar karamallahul wajhihah yang artinya dimuliakan wajahnya. Karena seumur hidupnya beliau tidak pernah melihat kemaluannya sendiri.
2.    Menurut pendapat Said bin musayyad, Khulafaur rasyidin ada 3 :
-       Abu bakar
-       Umar I (Umar bin khatab)
-       Umar II (Umar bin abdul aziz)
3.    Menurut pendapat Sufyan At-tsauri, Khulafaur rasyidin ada 5 :
-       Abu bakar
-       Umar bin khatab
-       Utsman bin affan
-       Ali bin abi thalib
-       Umar II (umar bin abdul aziz)

Dalam penyebutan ke-5 nabi tersebut terdapat perbedaan dalam penamaannya, yaitu :
1.    Al Immat al-adl (pemimpin yang adil)
2.    Al Immat al-huda (pemimpin yang diberi petunjuk)

B.  Kebijakan dan strategi Khulafaur rasyidin
1.    Memerangi kaum murtadz
Kematian Rasulullah mengguncang iman kaum muslim. Guncangan inilah yang melahirkan orang-orang murtadz dan enggan untuk membayar zakat. Selain itu, guncangan tersebut juga memunculkan nabi-nabi palsu. Diantara orang-orang yang mengaku sebagai nabi palsu ialah :
a.    Musailamah bin habib al kahzab dari yamamah
b.    Thulaihah dari bani asad
c.    Aswad al ansi dari yaman
d.   Zut taj laqit bin malik dari oman

Bahkan ada perempuan-perempuan yang mengaku sebagai nabi. Perempuan itu bernama Saj’ah dari bani tamimm dari yaman. Terhadap kaum murtadz dan para nabi palsu tersebut, abu bakar bersifat sangat tegas. Pertama, mereka diminta bertaubat. Setelah usaha ini gagal, Abu bakar mengirim pasukan muslim untuk memerangi mereka. Pasukan muslim dipimpin oleh panglima-panglima terbaik diantaranya Khalid bin walid. Perang ini disebut sebagai perang Riddah yang berlangsung pada tahun  633 M.
Akhirnya, Abu bakar berhasil memerangi orang-orang murtadz dan nabi palsu tersebut. Sebagian terbunuh, sedangkan sebagian lain bertaubat. Musailamah, Saj’ah dan Aswad beserta para pengikutnya mengadakan perlawanan sampai titik darah terakhir. Sementara Thulaihah menyatakan bertaubat dan berjanji untuk setia terhadap islam. Dengan keberhasilan dalam perang Riddah, kedudukan islam semakin mantap di jazirah arab.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar