Kamis, 29 Januari 2015

Drama



A.  Pengertian
Drama adalah karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menampilkan pertikaian/konflik dan emosi ; lewat lakuan dan dialog. Lazimnya dirancang untuk pementasan dipanggung. Drama dapat juga diartikan sebagai ragam sastra dalam bentuk dialog yang dibuat untuk dipertunjukan diatas pentas.

B.  Jenis-jenis drama
1.      Drama tragedi ; drama yang penuh kesedihan.
2.      Drama komedi ; drama berisi sendirian atau kecaman terhadap orang atau keadaan yang dilebih-lebihkan (didramatisir)
3.      Drama tragedi-komedi ; drama penuh kesedihan tetapi ada juga hal-hal yang menggembirakan.
4.      Dagelan atau lelucon ; drama yang menyebabkan penonton tertawa dari awal sampai akhir.
5.      Opera ; drama yang berisi nyanyian dan musik.
6.      Operet ; opera yang lebih pendek.
7.      Pantomim ; drama yang disampikan melalui gerak-gerik atau isyarat saja.

Jika dikelompokkan lebih kecil lagi, jenis drama berdasarkan bentuk dramatisnya ada drama tragedi dan komedi. Berdasarkan bentuk sastra kesanggupannya, dikenal drama prosa, dan drama puisi. Ditinjau dari kuantitasnya dikenal drama mini kata, pantomim, dan drama kata. Berdasarkan penonjolan unsur ceritanya, ada drama tablo sendra tari dan opera. Sedangkan berdasarkan media pementasannya terdapat drama televisi, radio, drama pentas dan drama baca.

C.  Istilah-istilah dalam drama
Dramatisir         : segala sesuatu yang ditampilkan disesuaikan seperti pertunjukan drama.
Drama tablo      : yang dipertujukan tanpa percakapan atau dialog.
Drama baca       : sebuah drama yang tidak cocok ditampilkan diatas pentas namun lebih cocok hanya untuk dibaca saja.
Drama puisi       : drama dalam bentuk puisi atau drama yang sifatnya puitis.
Sendratari          : drama dalam bentuk tarian tanpa adanya dialog. Biasanya diiringi musik atau gamelan.
Drama pentas    : sebuah drama yang cocok untuk dipentaskan.
Opera                : sebuah pertunjukan ditampilkan dengan nyanyian, musik serta tarian-tarian.
Pantomim          : sebuah pertunjukan yang dipertunjukan dengan gerak tubuh tanpa menggunakan suara.

D.  Unsur-unsur dalam drama
1.      Tokoh
Tokoh dalam drama digolongkan dalam beberapa jenis :
a)      Berdasarkan perasaan : tokoh utama, dan tokoh tambahan
b)      Berdasarkan fungsi tampilannya :
-          Tokoh protagonis adalah tokoh utama yang membawa nilai-nilai atau bertingkah laku yang baik dan benar.
-          Tokoh antagonis adalah tokoh yang mempunyai karakter bertentangan dengan tokoh utama.
-          Tokoh tritagonis adalah tokoh pembantu atau piguran.
c)      Berdasarkan pengungkapan wataknya :
-          Tokoh bulat adalah tokoh yang digambarkan secara utuh dan rinci oleh pengarangnya sehingga dapat dibedakan dengan jelas dari tokoh-tokoh lainnya.
-          Tokoh datar adalah tokoh yang digambarkan oleh pengarangnya hanya sekilas saja dari keseluruhan karakter.

2.      Alur
Alur drama adalah rangkaian peristiwa dengan sastra drama yang mempunyai penekanan adanya hubungan sebab-akibat. Drama sebagai karya sastra lengkap, umumnya mengandung 8 tahapan alur yaitu ;
-       Eksposisi/pemaparan
-       Rangsangan
-       Konflik
-       Rumitan
-       Imaxs
-       Kritis
-       Uraian
-       Penyelesaian

3.      Latar
Latar adalah segala sesuatu yang mengacu kepada keterangan mengenai waktu, ruang serta hari. Latar pada drama pementasan biasanya dibuat panggung yang dihiasi dengan dekorasi, seni lukis, tata panggung, seni patung, tata cahaya, dan tata suara.

4.      Dialog
Sebuah drama intinya adalah dialog. Sebagaimana halnya kita mengobrol dalam kehidupan sehari-hari. Bedanya, dialog dalam drama sudah diatur sebelumnya oleh sutradara atau penulis skenario.
Pembaca tidak saja perlu memahami isi naskah, tapi juga harus menghayati dan mampu mendialogkannya sesuai dengan karakter tokoh tersebut. Seorang pembaca drama yang baik dituntut untuk menghidupkan tokoh tersebut secara wajar dan alami.
-       Dialog harus mendukunng peran, harus mencerminkan apa yang tengah terjadi dalam lakon, dan harus pula mengungkapkan pikiran serta perasaan-perasaan para tokoh.
-       Dialog dalam drama harus lebih tertib dari pada percakapan sehari-hari. Para tokoh harus  berbicara jelas dan tepat sesuai dengan yang dimaksudkannya.
-       Para tokoh bisa saja berinpropisasi di alur naskah yang telah ditentukan. Inpropisasi itu dilakukan guna menghidupkan suasana dan menjadikan  dialog itu wajar dan alamiah.
-       Unsur-unsur

E.   Perbedaan drama dengan jenis sastra lain
Ada 2 perbedaan pokok-pokok antara drama dengan sastra lain yakni : pertama, drama pada umumnya ditulis dengan tujuan utama untuk dipentaskan. Kedua, teks drama umumnya mengutamakan dialog atau percakapan para pelakunya. Sedangkan karya sastra lain (prosa, dan puisi), umumnya ditulis untuk dibaca, bukan untuk dipentaskan dan biasanya tidak mengutamakan dialog dan percakapan. Ada beberapa pelatihan yam dapat dilakukan :
1.      Pelatihan membaca
Pelatihan ini dilakukan agar pemain mempunyai penafsiran yang sama terhadap naskah drama. Pemain juga berlatih  membaca naskah dengan suara nyaring.

2.      Pelatihan blocking
Pemain dibiasakan dengan situasi latar sekalipun belum berupa latar sebenarnya dipentas.

3.      Pelatihan menghapal
Pelatihan ini dapat dilakukan sendiri oleh pemain. Waktu pelaksanaannya bebas. Dalam tahap ini seseorang harus dapat menguasai naskah diluar kepala.

4.      Pelatihan lengkap
Dalam tahap ini, semua pendukung harus terlibat dalam latihan ini. Oleh karena itu pemain harus sudah hapal betul teksnya dan adegan-adegan. Menguasai adegan dengan sama-sama.

Senin, 26 Januari 2015

SURAT DINAS (RESMI)


   A.    Pengertian
   Surat dinas adalah segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan          dinas instansi.
  
   B.     Penulisan bagian surat resmi
    Bagian-bagian surat terdiri atas :
    1.      Kepala surat
                Kepala surat yang lengkap terdiri atas :
                a)      Nama instansi
                      Nama instansi ditulis dengan huruf kapital.
                b)      Alamat lengkap
                      Alamat instansi, termasuk didalamnya telepon, kotak pos, dan alamat kawat (jika ada)                         ditulis dengan huruf awal kata kapital, kecuali kata tugas.
                c)      Nomor telepon
                d)     Nomor kotak pos
                      Nomor kode pos ditulis setelh nama kota tempat instansi itu berada.
                e)      Alamat kawat
                f)       Lambang/logo

Dalam penulisan surat hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a)      Nama instansi jangan disingkat. Misalnya birodiklat, depdikbud, badan bimas, tetapi biro pendidikan dan pelatihan, departemen pendidikan dan kebudayaan, badan bimbingan masyarakat.
Contohnya :
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawa Mangun
Jakarta 13220
Kotak Pos 2625 Telepon 4896558, 4894564, 4894584

b)      Kata jalan jangan disingkat menjadi Jln atau Jl, tetapi Jalan.
c)      Kata telepon hendaknya ditulis dengan cermat yaitu telepon, bukan tilpun atau telpon dan jangan pula disingkat menjadi Tlp, Tilp,  atau Telp.
d)     Kata kotak pos hendaknya ditulis dengan cermat yaitu Kotak Pos dan jangan disingkat K.Pos, atau Kot.Pos. Demikian pula jangan digunakan P.O BOX atau Post Office Box.
e)      Kota alamat kawat, hendaknya ditulis dengan cermat yaitu alamat kawat dan jangan digunakan cable address.
f)       Kata telepon dan kotak pos diikuti oleh nomor tanpa diantarai tanda titik dua (:). Sedangkan nomor-nomor yang mengikutinya tidak diberi titik pada setiap hitungan tiga angka karena bukan merupakan suatu jumlah. Contoh :
-          Telepon        : 489.655.8
-          Kotak pos     : 265.5
 Seharusnya :
-          Telepon        : 4896558
-          Kotak pos     : 2655

2.      Tanggal
Tanggal surat ditulis secara lengkap yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf, dan tahun ditulis dengan angka. Sebelum tanggal tidak dicantumkan nama kota. Karena nama kota itu sudah tercantum pada kepala surat. Setelah angka tahun, tidak diikuti oleh tanda baca apapun seperti tanda titik koma, titik dan garis hubung. Selain itu perlu diperhatikan hal berikut.
1)      Nama bulan jangan ditulis dengan angka, tetapi dengan huruf. Nama bulan yang ditulis dengan huruf tidak boleh disingkat. Misalnya januari, februari, agustus, atau november. Bukan jan, feb, agt atau nov.
2)      Cara penulisan alamat yang dituju
Yth. Kepala MTsN Bayah
Jalan Raya Bayah km 1 Bayah
3)      Cara penulisan salam pembuka
a.    Dengan hormat,
b.   Salam Sejahtera
c.    Salam Takzim
d.   Assalamu’alaikum wr.wb
3.      Nomor, lampiran, dan hal/perihal
4.      Alamat tujuan
5.      Salam pembuka
6.      Isi surat
7.      Salam penutup
8.      Pengirim surat
9.      Tembusan
10.  Inisial

C.     Kalimat dalam isi surat
1.      Kalimat pembuka
Pada alinea pembuka yang merupakan pengantar isi surat, penulis surat biasanya menggunakan kalimat-kalimat pembuka yang disesuaikan dengan isi surat.
Beberapa contoh kalimat pembuka :
a.       Dengan surat ini kami beritahukan saudara .....
b.      Dengan ini saya mohon bantuan saudara untuk .....
c.       Bersama ini saya kirimkan kepada Bapak .....
d.      Seiring dengan surat ini saya kirimkan uang dengan wesel pos sebesar .....
e.       Membalas surat ibu tanggal .....
f.       Menjawab pertanyaan anda surat anda .....
g.      Memenuhi pesanan tuan dengan surat tanggal ..... Nomor .....
h.      Menyusul surat kami tanggal ..... dengan ini kami beritahukan bahwa .....
i.        Dengan sangat menyesal kami sampaikan kepada Bapak bahwa .....

2.      Kalimat penutup
Kalimat penutup surat juga harus disesuaikan dengan isi surat. Kalimat penutup ini hendaknya ditempatkan secara khusus, yaitu paragraf penutup.
Beberapa contoh kalimat penutup :
a.       Atas bantuan saudara, saya sampaikan banyak terima kasih.
b.      Kami akhiri surat ini dengan ucapan terima kasih atas perhatian dan kerjasama saudara yang baik.
c.       Sekian laporan kami, mudah-udahan beroleh tanggapan dan perhatian Bapak.
d.      Semoga laporan ini dapat membantu Bapak, terima kasih saya ucapkan ataas perhatian Bapak.
  
D.    Contoh penggunaan surat
1.      Surat undangan
Surat undangan adalah surat yang berisikan ajakan atau permintaan agar siterkirim turut serta pada kegiatan yang diadakan oleh pihak pengirim surat itu.
Surat undangan antara lain ditandai oelh adanya kalimat :
Dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara untuk hadir pada acara .....
Contoh lainnya :

Bayah, 27 Oktober 2011
Yth. Wali Kelas VIII-A
Di Sekolah
Jalan Raya Bayah-Cikotok
Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan surat ini saya beritahukan pada Bapak/Ibu Guru disekolah, bahwa yang ber :
Nama         : Amelia
Kelas          : VIII-A
Alamat       : Bayah
Tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya. Dikarenakan ada kepentingan keluarga.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Tanda tangan,


                                                                                                                                             JANIVAH

Kamis, 22 Januari 2015

PAMERAN DAN PERGELARAN KELAS



A. Pengertian pameran dan pergelaran
Pameran dan pergelaran sama-sama merupakan kegiatan mempertunjukan sesuatu kepada orang lain (masyarakat umum) agar mendapat tanggapan dan penilaian. Bedanya, pameran mengandung arti bahwa hal yang ditunjukkan statis/diam. Sedangkan pergelaran mengandung arti bahwa yang dipertunjukkan bersifat dinamis/ada pergerakan.  Jadi kata pameran lebih cocok untuk seni rupa dan kata pagelaran lebih cocok untuk seni music, tari, dan drama. Pameran terbagi menjadi 2 jenis, yakni :
-       Pameran homogen adalah pameran yang menunjukan hanya 1 karya saja.
-       Pameran heterogen adalah pameran yang menunjukan banyak karya.

B. Fungsi pameran dan pergelaran
Pameran atau pergelaran berfungsi sebagai media ekspresi diri bagi pembuat karya seni. Dengan adanya pameran atau pergelaran seseorang diberi kesempatan untuk membuat karya seni untuk kemudian diperlihatkan.
Hal ini jiga menimbulkan fungsi pameran atau pergelaran sebagai media pengembang bakat. Makin banyak kesempatan untuk pameran atau  pegelaran, maka makin banyak latihan untuk mengasah bakat seniman dan makin banyak karya yang dihasilkan.
Pameran atau pergelaran juga menjadi media komunikasi antara pencipta karya seni dengan penikmatnya. Seniman menyampaikan suatu ide dan pesan karyanya dan kemudian ditangkap oleh peningkat seni yang melihat pameran atau pergelaran.
Dengan demikian, pameran atau pergelaran menjadi media aspirasi seni. Aspirasi merupakan yang meliputi oengamatan, penghayatan, penilaian dan penghargaan terhadap sesuatu. Dengan pameran atau pergelaran, seseorang dapat melakukan pengamatan terhadap karya seni dan memberikan penilaian. Penilaian ini menjadi masukkan bagi seniman untuk membuat karya yang lebih baik lagi.

C. Perencanaan dan persiapan 
Perencanaan merupakan suatu proses untuk menetapkan hal-hal yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Dalam tahap ini dilakukan penentuan tema dan rencana kegiatan.
Tema adalah pokok pikiran, jiwa suatu kegiatan. Tema memberikan seluruh pesan dan nuansa  pameran atau pagelaran tersebut. Misalnya dipilih tema “konsep pasi alam” maka karya yang di tampilkan memprlihstksn yang ada di konservasi alam. Seperti lukisan tentang hutan, tarian tentang hewan yang di lindungi, nyanyian tentang alam, atau drama penebangan hutan.
1.  mengumpulkan hasil karya
Karya yang akan dipamerkan dikumpulkan terlebih dahulu semua anggota berhak mengajukan hasil kerjanya dan di seleksi. Kemudian membuat daftar berdasarkan kelompok seninya yaitu seni rupa, seni music, seni tari, dan seni drama. Gunanya untuk mengetahui seberapa banyak karya yang di tampilkan sehingga bias tau besar ruang yang dibutuhkan dalam pameran dan pembagian waktu untuk pementasan.
2.  membuat kelengkapan acara
Kelengkapan acara adalah sarana pelengkap dalam kegiatan pameran dan pergelaran. Untuk pameran tingkat kelas kalian membutuhkan label karya, papan panel, meja patung, dan lampu penerangan. Untuk pergelaran tingkat kelas kalian memerlukan panggung beserta latar belakangnya atau dekorasi ruangan dalam (jika diperlukan) kursi atau tikar untuk tempat duduk penonton, instrument untuk music daerah setempat, sound system atau tape recorder untuk memutar lagu pengiring, serta perlengkapan tari dan drama.
3.  penataan ruang
Tempat pameran dan pergelaran sudah ditentukan berada di ruang tertutup (kelas/aula sekolah). Acara yang diadakan di ruangan tertutup lebih terjamin keamanannnya, benda-benda yang dipamerkan lebih terlindungi, dan tidak terganggu oleh panas atau hujan. Lakukan penataan ruang yang dapat menciptakan suasana aman, nyaman, dan lancar sehingga penonton dapat berapresiasi secara maksimal. Perhatikan hal-hal berikut dalam penataan ruang pergelaran :
-       Panggung lebih tinggi dari pada tempat duduk penonton/sebaliknya
-       Latar belakang panggung dapat dihias dengan tulisan, gambar, atau tanaman.
-       Tempat duduk dari arah depan, kanan, atau kiri menghadap panggung

Perhatikan hal-hal berikut dalam penataan ruang pameran :
-       Jarak ruang antara satu papan panel dengan papan panel dengan meja patung jangan terlalu dekat agar pengunjung dapat melihat dengan leluasa
-       Tentukan pintu masuk dan keluar/alur jalannya pengunjung mengamati karya sehingga keadaan lebih aman, nyaman dan teratur.

D. Pelaksanaan
Pelaksanaan pameran dan pergelaran tingkat kelas dapat dibuka oleh wali kelas yang bersangkutan. Agar pameran lebih menarik pengunjung, putarlah lagu-lagu berirama lembut untuk mengiringi pengunjung mengamati karya. Untuk pergelaran lakukan urutan pementasan sesuai yang telah direncanakan. Pastikan segala perlengkapan telah tersedia dan pada tempatnya. Setelah selesai acara, jangan lupa untuk membereskan ruangan dan mengembalikan segala perlengkapan pada tempatnya agar ruangan kelas dapat dipakai kembali.