Dalam bab ini penulis akan membahas
mengenai manajemen sumber daya manusia yang meliputi perekrutan, mempekerjakan,
pelatihan, kompensasi, penilaian, dan mengembangkan karyawan. Penulis akan
lebih menekankan pembahasan manajemen pekerjaan manajer sumber daya manusia,
perencanaan strategis dan berbagai kecenderungan strategis penting, serta peran
strategis sumber daya manusia dalam melaksanakan strategi yang telah dibuat.
Dalam bukunya yang membahas tentang
pekerjaan manajemen manajer sumber daya manusia, penulis menjelaskan bahwa
terdapat fungsi-fungsi dasar yang dilakukan seorang manajer diantaranya, perencanaan, meliputi penentuan sasaran
dan standar; membuat aturan dan prosedur, menyusun rencana-rencana, dan membuat
perkiraan; pengorganisasian, meliputi pemberian tugas spesifik kepada setiap
anggota atau bawahannya, membuat divisi-divisi, mendelegasikan wewenang kepada
bawahan, membuat jalur wewenang dan komunikasi, dan mengkoordinasikan pekerjaan
bawahan; penyusunan staf, meliputi
penentuan tipe orang yang harus dipekerjakan, merekrut calon karyawan, memilih
karyawan, menetapkan standar prestasi, memberikan kompensasi kepada karyawan,
mengevaluasi prestasi, memberikan konseling kepada karyawan, melatih dan
mengembangkan karyawan; kepemimpinan,
yaitu mendorong orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan, mempertahankan
semagat kerja, dan memotivasi bawahannya; dan pengendalian, meliputi penetapan standar seperti kuota penjualan,
standar kualitas, atau tingkat produksi, memeriksa untuk melihat bagaimana
prestasi yang dicapai dibandingkan dengan standar-standar ini, serta melakukan
koreksi jika dibutuhkan.
Dalam bukunya penulis memfokuskan
pada fungsi penyusunan staf yang dapat memberikan konsep-konsep dan
teknik-teknik yang dibutuhkan untuk menentukan aspek manusia atau karyawan
dalam pekerjaan manajemen terkait. Selain hal di atas, para manajer juga perlu
mengetahui tentang kesempatan yang sama dan tindakan yang disetujui; kesehatan
keamanan karyawan; dan menangani keluhan dan hubungan pekerja.
Penulis memaparkan bagaimana
pentiungnya manajemen sumber daya manusia untuk semua manajer karena hal ini
dapat dilihat dari contoh-contoh kesalahan karyawan yang tidak diharapkan oleh
manajer saat mengatur diantaranya adalah;
- Mempekerjakan orang yang salah untuk pekerjaan tersebut;
- Mengalami proses penggantian karyawan yang tinggi;
- Orang-orang yang di andalkan tidak melakukan yang terbaik;
- Menghabiskan waktu untuk wawancara yang tidak berguna;
- Mengakibatkan perusahaan dituntut di pengadilan karena melakukan diskriminasi;
- Mengakibatkan perusahaan diawasi oleh pengawas Undang-Undang Keamanan Pekerjaan Federal karena tidak memperhatikan segi keamanan;
- Mengakibatkan sebagian karyawan berpikir bahwa gaji mereka tidak adil dan tidak sebanding dengan karyawan lainnya di dalam organisasi;
- Membiarkan lemahnya pelatihan mengakibatkan berkurangnya efektivitas divisi tersebut; dan
- Melakukan praktik pekerja yang tidak adil.
Penulis juga memaparkan bahwa
dengan adanya contoh di atas maka akan meminimalisir kesalahan-kesalahan yang
akan diperbuat oleh manajer dalam manajemen sumber daya manusianya. Tetapi hal
tersebut sama saja akan dapat terjadi jika manajer mempekerjakan orang yang
salah atau tidak memberikan motivasi kepada bawahan.
Pada aspek lini dan staf dari MSDM,
penulis menjelaskan bahwa semua manajer pada dasarnya adalah para manajer SDM,
karena manajer terlibat dalam semua aspek yaitu mulai dari perekrutan,
wawancara, memilih, dan melatih karyawan.
Kemudian pada otoritas lini terhadap
otoritas staf, otoritas adalah hak untuk membuat keputusan, memberikan suatu
perintah dan mengarahkan pekerjaan orang lain. Manajer lini memiliki otoritas
untuk mengarahkan pekerjaan bawahan dan manajer lini bertanggungjawab untuk
mencapai sasaran dasar dalam organisasi. Di samping itu terdapat manajer staf
yang memiliki otoritas untuk membantu dan memberikan saran kepada para manajer
lini dalam mencapai sasaran dasar organisasi yang telah ditentukan.
Penulis juga menjelaskan bagaimana
manajer lini untuk manajemen sumber daya manusia dapat berjalan efektif pada
beberapa hal yang dicontohkan sebagai berikut:
- Menempatkan orang tepat pada pekerjaan yang tepat;
- Mulai mempekerjakan karyawan baru dalam organisasi (orientasi;
- Melatih karyawan untuk pekerjaan baru mereka;
- Memperbaiki prestasi pekerjaan setiap karyawan;
- Membangun kerja sama yang kreatif dan mengembangkan hubungan kerja yang baik;
- Menginterpretasikan kebijakan dan prosedur perusahaan;
- Mengendalikan biaya-biaya perusahaan;
- Mengembangkan kemampuan setiap karyawan;
- Membentuk dan memelihara semangat juang setiap divisi;
- Melindungi kondisi kesehatan dan fisik karyawan.
- Fungsi lini. Dimana manajer SDM mengarahkan aktivitas karyawannya dalam divisinya sendiri dan dalam bidang pelayanan yang terkait dengannya seperti kafetaria.
- Fungsi koordinatif. Yaitu para manajer SDM juga mengkoordinasikan aktivitas karyawannya.
- Fungsi staf (pelayanan). Yaitu membantu dan memberikan saran kepada para manajer lini.
Dalam perencanaan dan tren
strategis, penulis menjelaskan bahwa perubahan yang paling drastis atau
signifikan dalam peran SDM saat ini adalah adanya keterlibatan SDM yang
meningkat dalam mengembangkan dan mengimplementasikan strategi perusahaan. Jadi
dalam peranannya saat ini SDM lebih sering memainkan sebuah peran yang lebih
terpusat.
Penulis menjelaskan dasar-dasar
perencanaan strategis bahwa para manajer terlibat dalam tiga tingkatan
perencanaan strategis untuk perusahaannya. Strategi pada tingkat perusahaan
dari perusahaan menyatakan portofolio usaha di dalam organisasi, dan bagaimana
usaha ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Pada urutan berikutnya, setiap
usaha (seperti Warner Music) membutuhkan strategi persaingan bisnis. Dijelaskan
bahwa bagaimana para manajer membangun dan memperkuat posisi persaingan bisnis
jangka panjangnya di pasar. Dan urutan berikutnya adalah strategi fungsional,
mengindentifikasikan tindakan-tindakan dasar yang akan dicapai setiap divisi
untuk membantu kegiatan usaha dalam mencapai sasaran kompetitifnya.
Proses perencanaan strategis pada
inti perencanaan strategis ini ialah analisis SWOT. Penulis menjelaskan bahwa
rencana strategis yang baik akan berusaha untuk menyeimbangkan kemampuan atau
potensi perusahaan, kekuatan dan kelemahannya, serta kesempatan dan ancaman
yang dihadapi perusahaannya.
Tren strategis dasar menjadi hal
penting seiring berjalannya globalisasi. Globalisasi mengacu pada kecenderungan
perusahaan untuk memperluas penjualan, kepemilikan, dan manufaktur perusahaan
ke pasar baru di luar negeri. Globalisasi memiliki implikasi strategis.
Perusahaan yang dulunya hanya bersaing dengan perusahaan lokal melalui
penerbangan, pembuat mobil hingga bank, sekarang menghadapi pesaing asing.
Globalisasi yang meluas berarti meningkatkan persaingan, dan meningkatnya
persaingan berarti lebih kuat dorongan untuk perbaikan, untuk menekan biaya,
untuk membuat karyawan lebih produktif, dan untuk menemukan cara-cara baru
dalam melakukan segala hal lebih baik
dan tidak terlalu mahal. Karena itu beberapa perusahaan memindahkan
operasionalnya ke luar negeri, bukan hanya untuk mencari tenaga kerja yang
lebih murah, tetapi untuk membuka apa yang disebut majalah Fortune dengan “sebuah persediaan baru tenaga kerja terampil yang
besar di seluruh dunia.” Begitu juga dengan kemajuan teknologi, dimana internet
dan teknologi informasi telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk menjadi
lebih bersaing. Selain itu, kemajuan teknologi juga dapat mempengaruhi atau
mengubah sifat pekerjaan. Bahkan hal ini tidak hanya diterapkan pada perusahaan-perusahaan
baru seperti Amazon, tetapi juga diterapkan di pabrik-pabrik yang juga semakin
menuntut pemakaian teknologi. Selain hal di atas, tren strategis dasar juga
terjadi pada tenaga kerja. Secara demografis tenaga kerja sudah mulai berubah
dan kebanyak dari mereka adalah wanita, kelompok minoritas dan orang tua.
Terjadinya perbedaan ini tentu termasuk ke dalam faktor ras, jenis kelamin,
umur, nilai-nilai dan norma budaya, karena perbedaan ini timbul akibat adanya
pemikiran dan penentuan berbagai sifat manusia yang menyatakan bahwa “orang itu
berbeda dari saya.”
Konsekuensi manajerial yang
mendasar akan dapat menghasilkan perubahan strategi dan organisasi diantaranya adalah strategi ekspansi global;
strategi tentang peningkatan daya saing.
Peran strategi SDM saat ini
berganti dari melindungi dan menyaring calon karyawan menjadi rekan strategis
dan agen perubahan. Metamorfosa dari “personalia” menjadi “manajemen sumber
daya manusia” mencerminkan hal tersebut. Pada organisasi saat ini yang telah rata,
ramping, dan berprestasi, karyawan yang terlatih dan berkomitmen, bukan mesin,
adalah kunci daya saing perusahaan.
Hubungan Manajemen Sumber Daya
Manusia dengan sasaran dan tujuan stratgis untuk meningkatkan prestasi bisnis
dan mengembangkan budaya organisasi membantu mengembangkan inovasi dan
fleksibilitas. Penulis menjelaskan strategi-strategi SDM adalah rangkaian
tindakan yang digunakan SDM untuk membantu perusahaan mencapai sasaran
strateginya. Salah satu sasaran strategis FedEx adalah untuk mencapai tingkat
pelayanan pelanggan yang superior dan keuntungan yang tinggi melalui karyawan
yang berkomitmen. Tujuan SDM dasar lainnya adalah membentuk tenaga kerja yang
berkomitmen, mereka menggunakan mekanisme (seperti prosedur keluhan khusus
konsumen) untuk membangun komunikasi dua arah yang sehat; mereka menyaring
keluar manajer yang potensi nilainya bukan berorientasi pada manusia; mereka
memberikan perlakuan yang adil dan keamanan untuk semua karyawan; dan mereka
memberikan promosi dan aktivitas pengembangan untuk memberikan kesempatan
kepada setiap karyawan untuk menggunakan ketermpilan dan bakat mereka saat
bekerja.
Terkait peranan SDM sebagai rekan
strategis, penulis mengemukakan beberapa pandangan diantaranya sebagai berikut:
pandangan pertama, aktivitas SDM hanya menangani sedikit masalah dalam
memastikan bahwa orang digaji tepat waktu, mengiklankan lowongan pekerjaan
sesuai tanggal waktu surat kabar, dan penyelia yang sesuai direkrut untuk
bekerja malam terus bejalan; pandangan kedua yang lebih luas adalah bahwa peran
SDM mencocokan atau beradaptasi dengan strategi perusahaan. Di sini peran
strategi SDM adalah untuk mengadaptasi praktik SDM individual (perekrutan,
pemberian penghargaan, dan seterusnya) menyesuaikan dengan strategi khusus
perusahaan dan keunggulan kompetitif; pandangan ketiga tentang manajemen SDM
adalah sebagai rekan setara dalam proses perencanaan strategis. Di sini, peran
SDM bukan hanya untuk mengadaptasi aktivitasnya dengan strategi bisnis
perusahaan, tentu saja juga bukan hanya untuk menjalankan tugas operasional
sehari-hari seperti membayar gaji karyawan. Bahkan, kebutuhan untuk menempa
tenaga kerja agar memiliki daya saing berarti manajemen SDM harus menjadi rekan
setara baik dalam perumusan dan implementasi keputusan seperti keputusan AOL
untuk merjer dengan Time Warner.
Penulis mencontohkan peran SDM
dalam melaksanakan strategi yaitu, SDM menangani pelaksanaan perampingan dan
restrukturisasi berbagai perusahaan dengan memberhentikan karyawan, membuat
rencana pembayaran terhadap prestasi, mengurangi biaya perawatan kesehatan, dan
melatih kembali para karyawan.
Terkait SDM dan analisis
keterkaitan nilai, penulis mengemukakan bahwa dengan menerapkan analisis
keterkaitan nilai, para manajer SDM menemukan berbagai cara untuk memberikan
jasa mereka dengan lebih hemat biaya.
Dalam merumuskan rencana strategis
membutuhkan identifikasi, analisis, menyeimbangkan kesempatan dan ancaman
eksternal perusahaan, serta kekuatan dan kelemahan internalnya. SDM juga
memainkan peranannya di sini. Selain itu, merumuskan rencana membutuhkan
kecerdasan kompetitif, dan manajemen SDM bisa memberikan informasi yang
berguna. Rincian mengenai rencana insentif baru dari pesaing, dan informasi
tentang peraturan yang ditunda seperti undang-undang tenaga kerja atau perintah
asuransi kesehatan adalah beberapa contohnya.
Dalam buku ini penulis menjelaskan
bahwa SDM dan teknologi merupakan hal yang saling berkaitan dan saling
mendorong agar lebih efektif sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan.
Diantaranya, dijelaskan bahwa teknologi dapat menjadi mesin atau alat bantu
yang dapat mempermudah perubahan strategis.
Terkait dengan sistem dasar SDM
dalam hal ini penulis menjelaskan bahwa sistem dasar SDM akan banyak sekali
membutuhka kertas dan terkait dengan perekrutan membuka lowongan pekerjaan
tentunya akan banyak membutuhkan kertas. Maupun itu formulir, lembar-lembar
pengesahan, lembar data pribadi, ini semua menjadi hal dasar atau sistem dasar
SDM.
Sistem Informasi SDM adalah
komponen yang saling berhubungan yang saling bekerjasama mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk mendukung pembuatan
keputusan, koordinasi, kontrol, analisis, dan visualisasi dari aktivitas
organisasi manajemen sumber daya manusia. Dengan diterapkan SISDM yang baik
pada perusahaan dan organisasi akan mampu menghemat biaya yang disebabkan
karena tiga faktor: rampingnya proses transaksi; meningkatnya kemampuan
pelaporan; dan memudahkan karyawan dengan sistem SDM yang online.
SDM yang online tentunya akan
memberikan banyak manfaat untuk SDM dari segi waktu, biaya dan tenaga. Karena
dengan adanya internet segala yang menjadi pekerjaan SDM dapat dimudahkan oleh
internet.
Pada sebuah perusahaan, karyawan
yang berprestasi dan berkomitmen maka akan berdampak positif bagi perusahaan.
Praktik-praktik SDM juga membuat perusahaan mampu untuk lebih cepat merespons
inovasi produk dan teknologi serta perkembangan pesaing.
Dalam menerapkan atau menjalankan
SDM yang baik atau terbaik, penulis membuat kesimpulan mengenai beberapa cara
untuk mencapainya: pertama, studi memang menyatakan bahwa beberapa pendekatan
SDM dapat diterapkan kepada semua atau sebagian besar perusahaan. Sebagai
contoh, pembagian keuntungan, penilaian berorientasi hasil, dan keamanan
pekerjaan semuanya memiliki hubungan yang kuat dengan ukuran prestasi
organisasi dalam suatu situasi tertentu. Kedua, praktik SDM saat ini harus
membalas beberapa masalah dasar, termasuk meningkatkan sifat bersaing,
mengglobalkan operasional perusahaan, mengimplementasikan kemajuan berbasis
internet dan teknologi, dan mengkontribusikan keberhasilan strategis
perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar