Evaluasi Kebijakan Program Pemberian
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
(Studi Kasus pada Sekolah Dasar di
Kabupaten Mamuju Utara)
Dalam perkembangan pendidikan di
Indonesia, berbagai program pendidikan telah diluncurkan oleh pemerintah
sendiri seperti program wajib belajar 9 tahun, kebijakan pendidikan gratis,
pemberian dana bantuan operasional sekolah (Dana BOS) dan masih banyak lagi
program-program dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia salah
satu dari berbagai program yang telah diluncurkan oleh pemerintah tersebut yang
masih berlangsung sampai saat ini adalah pemberian dana bantuan operasional
sekolah (Dana BOS). Evaluasi kebijakan yang saya analisis yakni tentang
pelaksanaan dari program pemberian dana bantuan operasional sekolah (Program
BOS) pada sekolah dasar di Kabupaten Mamuju Utara, dengan melihat atau mengukur
evaluasinya menggunakan Model Evaluasi Daun (William N.Dunn 1998:
608-610) yang menggambarkan kriteria-kriteria evaluasi kebijakan publik
seperti evektifitas, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan.
Definisi dari dana BOS adalah
program pemerintah yang pada dasarnya untuk penyediaan pendanaan biaya operasi
non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanaan program wajib
belajar. Dalam penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Tentang
Pendanaan Pendidikan, Bahwa Biaya Non Personalia adalah biaya untuk bahan atau
pelatihan pendidikan habis pakai dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi,
konsumsi, pajak, asuransi dan lain-lain. Namun demikian, ada beberapa jenis
pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana
BOS. Dalam buku petunjuk teknis penggunaan dana BOS dan laporan keuangan
bantuan operasional sekolah dijelaskan bahwa secara umum program BOS bertujuan
untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka
wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Secara khusus, program BOS bertujuan untuk
membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD Negeri sederajat dan SMP Negeri
sederajat terhadap biaya operasional sekolah.
Dalam pelaksanaannya, dana BOS dibeberapa
wilayah mengalami permasalahan misalnya dalam hal pencapaian tujuan dari dana
BOS itu sendiri. Maka dari itu, saya melakukan evaluasi terhadap program BOS di
sekolah dasar di Kabupaten Mamuju Utara dengan melihat kriteria-kriteria
evaluasi yang digunakan dalam mengukur proses evaluasi antara lain:
·
Kriteria efektifitas
Efektifitas
berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai hasil yang diharapkan atau
mencapai tujuan dari diadakannya tindakan. Dalam evaluasi yang dilakukan
efektifitas digunakan untuk melihat sejauh mana realisasi dari tujuan program
BOS itu sendiri yang ada pada SD di Kabupaten Mamuju Utara. Adapun indikator
yang digunakan dalam melihat efektifitas program BOS pada SD di Kabupaten
Mamuju Utara ialah sejauh mana pencapaian tujuan program BOS, realisasi
perencanaan kegiatan dan anggaran sekolah, usaha dalam sosialisasi program BOS
dan pengawasan dalam program BOS.
Indikator pertama,
tujuan dari program BOS yakni pembebasan pungutan bagi siswa-siswi SD sederajat
sudah tercapai, dimana hingga saat ini sejak adanya dana BOS para siswa tidak
dipungut biaya lagi dalam operasional sekolah sebagaimana yang diatur dalam
juknis BOS. Indikator kedua yakni proses perencanaan rencana kegiatan
anggaran sekolah (RKAS) sudah terealisasi dengan baik, dimana proses penyusunan
RKAS disusun bersama antara pihak sekolah dengan para orang tua serta pihak
yang terkait dalam penyusunan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
sekolah untuk tahun ajaran selanjutnya, sehingga tercipta sinergitas yang cukup
baik dalam operasional dibeberapa sekolah. Indikator ketiga, usaha
sosialisasi yang dilakukan dalam pelaksanaan program BOS juga terealisasi
dengan baik yang dilakukan dalam bentuk rapat, pertemuan dan dibeberapa sekolah
sudah terpasang spanduk yang mengajak masyarakat untuk menyekolahkan anaknya
karena sekolah sudah tidak dipungut biaya lagi. Indikator keempat,
pengawasan terhadap program BOS menunjukkan hasil yang kurang maksimal atau
dengan kata lain pelaksanaannya belum tercapai maksimal, karena terkendala
masalah dana dan operasional yang tidak ada.
·
Kriteria kecukupan
Kecukupan
berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektivitas memuaskan kebutuhan,
nilai dan kesempatan yang menumbuhkan adanya masalah. Kriteria ini menekankan
pada kuatnya hubungan antara alternatif
kebijakan dengan hasil yang diharapkan. Adapun indikator yang digunakan
adalah melihat ketersediaan dana atau alokasi dana yang ada terhadap jumlah
siswa yang ada disekolah dan program kegiatan yang telah direncanakan sekolah.
Untuk ketersediaan dana terhadap kebutuhan operasional untuk sekolah yang
jumlah muridnya tidak terlalu banyak masih perlu diperhatikan lagi. Dan
hendaknya ada penambahan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional
sekolah sebagaimana diatur dala juknis program BOS, karena selain kebutuhan
ditiap sekolah yang berbeda besaran dana BOS untuk membiayai komponen tersebut
juga berbeda.
·
Kriteria perataan
Kriteria
perataan memfokuskan pada distribusi dari suatu jenis program yang diterapkan,
memberikan gambaran akan biaya yang akan didistribusikan secara merata kepada
target dengan kategori kelompok yang berbeda. Indikator yang digunakan yakni
tingkat kesamaan siswa dalam proses belajar mengajar serta kegiatan sekolah dan
tingkat kesempatan siswa tidak mampu dalam mendapatkan bantuan pendidikan.
Untuk
masalah mengenai kesamaan dan kesempatan para siswa dalam memperoleh pendidikan
di sekolah mereka sudah berjalan sebagaimana yang diharapkan karena dari
beberapa sekolah yang ada tidak
membeda-bedakan para siswa dalam memperoleh akses pendidikan yang ada
disekolah. Dan untuk indikator kesempatan siswa tidak mampu dalam mendapatkan
bantuan pendidikan sudah ada pemberian bantuan dana untuk mereka yang tidak
mampu, namun masih ada beberapa sekolah yang belum memberikan bantuan tersebut
secara merata untuk setiap tahunnya. Hal itu disebabkan jumlah dana yang
terbatas tetapi secara keseluruhan bahwa kesempatan siswa tidak mampu dalam
mendapatkan bantuan pendidikan sudah terealisasi.
·
Kriteria responsivitas
Responsivitas
berkenaan dengan seberapa suatu kebijakan dapat memuaskan kebutuhan, prefensi
atau nilai kelompok masyarakat. Jika kriteria ini gagal, maka alternatif dari
suatu kebijakan dapat dipastikan gagal dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Ada 2 indikator yang digunakan untuk melihat kriteria responsivitas yakni
tingkat kepuasan masyarakat dan dampak yang dapat ditimbulkan dalam program BOS
di Kabupaten Mamuju Utara. Untuk tingkat kepuasan masyarakat Mamuju Utara
menunjukan bahwa rata-rata masyarakat sudah cukup puas dengan adanya program
BOS dengan asumsi dari sebagian menganggap bahwa program BOS sangat membantu
masyarakat dalam hal biaya pendidikan. Sedangkan untuk dampak dari program BOS
ini lebih banyak berdampak pada positif dimana dampaknya antara lain dapat
meningkatkan kesadaran dan merubah pola pikir masyarakat akan pentingnya
pendidikan dan secara tidak langsung dapat meningkatkan derajat kesejahteraan
dalam hal pendidikan.
·
Kriteria ketepatan
Kriteria
ketepatan berbicara mengenai apakah hasil yang dicapai mendatangkan manfaat.
Indikator yang digunakan yakni peningkatan angka partisipasi sekolah dan
tingkat penurunan jumlah siswa putus sekolah dalam pelaksanaan program BOS pada
sekolah dasar di Kabupaten Mamuju Utara menunjukan pencapaian hasil yang baik. Peningkatan
angka partisipasi sekolah menunjukan bahwa program BOS telah meningkatkan angka
partisipasi sekolah dengan tingginya minat para orangtua dalam mendaftarkan
anaknya pada sekolah yang ada dibeberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Mamuju
Utara. Sedangkan untuk penurunan jumlah siswa yang putus sekolah menunjukan
bahaw hampir tidak ada lagi siswa dibeberapa sekolah yang ada di Kabupaten
Mamuju Utara yang putus sekolah disebabkan karena masalah biaya semenjak
diluncurkannya kebijakan BOS.
Dari penjelasan dengan 5 kriteria diatas menunjukkan bahwa hasil
evaluasi terhadap program BOS pada sekolah dasar di Kabupaten Mamuju Utara
menemukan bahwa ada kriteria evaluasi yang sudah tercapai dan ada juga yang
belum tercapai. Namun sebagian menunjukan bahwa kriteria evaluasi disetiap
indikator sudah tercapai. Hal ini menandakan bahwa evaluasi program BOS
memperlihatkan hasil yang cukup baik setidaknya untuk saat ini. Walaupun
begitu, masih banyak catatan penting yang harus diselesaikan demi keberlanjutan
program BOS khususnya di Kabupaten Mamuju Utara, karena bukan tidak mungkin
beberapa hal yang kemudian belum maksimal dalam jalannya program BOS tersebut
justru akan menjadi masalah besar ke depannya.
Sumber: Muhamad Firyal
Akbar. 2016. Evaluasi kebijakan program pemberian dana bantuan operasional
sekolah. Jurnal Analisis dan Pelayanan Publik. 2(1).
Pragmatic Play | Slot games online - JT Hub
BalasHapusPragmatic 오산 출장샵 Play slots online are the next generation 충주 출장샵 of online 사천 출장안마 casino games that 평택 출장마사지 we take a closer to the old-school. Learn the rules, 김제 출장샵 features & jackpots!