Senin, 31 Oktober 2016

Syirik Dalam Islam/Akidah Akhlak

SYIRIK DALAM ISLAM

A.  Pengertian Syirik
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk manusia, benda yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah SWT. Perbuatan itu adalah menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT. Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan hambanya, kecuali dosa syirik. Firman Allah :
­­­­إِنَّ اللّٰهَ لَايَغْفِرُأَن يُشْرَكَ بِهِ،وَيَغْفِرُمَادُونَ ذَٰلِكَ لَمَن يَشَآءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرَىٰٓ إِثْـمًاعَضِيـمًا۝
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar” (Qs.An-Nissa:48)

Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya, syirik dibagi menjadi dua yaitu :
1)        Syirik Akbar (Syirik Besar)
Syirik akbar merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan Allah. Pelakunya tidak akan masuk surga untuk selama-lamanya. Syirik akbar ini ada dua macam pula, yaitu Dzahirun jali (tampak nyata) dan Bathinun Khafi (tersembunyi).
a)    Dzahirun jali (tampak nyata) yaitu penyembahan kepada tuhan-tuhan selain Allah atau baik tuhan yang berbentuk berhala, bintang, bulan, matahari, batu, gunung, pohon besar, sapi, ular, manusia dan sebagainya. Demikian pula menyembah makhluk-makhluk ghaib, seperti setan, jin dan malaikat. Termasuk juga dalam syirik dzahirun jali ini mengakui Nabi Isa sebagai Tuhan Anak atau Putra Tuhan.
b)    Bathinun Khafi (tersembunyi) antara lain meminta pertolongan kepada orang yang telah meninggal, patuh kepada undang-undang atau hukum yang bertentangan dengan hukum Allah.

Setiap orang yang menaati makhluk lain serta mengikuti selain dari apa yang telah disyariatkan oleh Allah dan rasul-Nya, berarti telah terjerumus kedalam lembah kemusyrikan. Firman Allah SWT :
­­­­وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُـمْ لَمُشْرِكُونَ۝
Artinya : “...dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik” (Qs.Al-An’am:121)

Didalam Qs.Al-Furqon ayat 55 disebutkan pula :
وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللّٰهِ مَالَايَـنْـفَعُهُـمْ وَلَايَضُرُّهُـمْ ۗ وَكَانَ الْـكَافِرُعَلَىٰ رَبِّـهِ،ظَهِيْرًا
Artinya : “Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak (pula) memberi mudharat kepada mereka. Adalah orang-orang kafir itu penolong (syaitan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya

2)        Syirik Asghar (Syirik Kecil)
Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi masih ada peluang diampuni Allah jika pelakunya segera bertobat. Seorang pelaku syirik asghar dikhawatirkan akan meninggal dunia dalam keadaan kufur jika ia tidak segera bertobat. Contoh-contoh perbuatan syirik asghar antara lain ;
1.       Bersumpah dengan nama selain Allah
Sabda Rasulullah SAW : وَمَنْ حَلَفَ بِغَيْرِاللّٰهِ فَقَدْكَفَرَاوْاَشْرَكَ
Artinya : “Dan barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka dia telah kufur atau syirik” (HR. Tirmidzi)

Dalam hadist lain disebutkan yang artinya sebagai berikut : “Barangsiapa bersumpah dengan Lata dan Uzza, maka hendaklah dia menyebut “Laa ilaaha illallaah”. (HR.Bukhari)

Hadist diatas menjelaskan bahwa kaffarah (sesuatu yang dibayarkan karena melanggar sumpah) dari perbuatan syirik adalah memperbaharui tauhid bukan memberi makan fakir miskin atau berpuasa.

2.       Memakai zimat
Memakai zimat termasuk perbuatan syirik karena mengandung unsur meminta atau mengharapkan sesuatu kepada kekuatan lain selain Allah.
Sabda Rasulullah saw : مَنْ تَعَلَّقَ تَمِيْمَةً فَقَدْاَشْرَكَ
Artinya : “Barangsiapa menggantungkan azimat, maka dia telah berbuat syirik” (HR.Ahmad)

3.       Mantera
Mantera yaitu mengucapkan kata-kata atau gumam-gumam yang dilakukan oleh orang jahiliyah dengan keyakinan bahwa kata-kata atau gumam-gumam itu dapat menolak kejahatan atau bala dengan bantuan jin.
Sabda Rasulullah saw : اِنَّ الرُّقْـىَ وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ
4.       Sihir
Sihir termasuk perbuatan syirik karena perbuatan tersebut dapat menipu atau mengelabui orang dengan bantuan jin atau setan. Dalam sebuah hadist disebutkan:
مَنْ عَقَدَ عُقْدَةً ثُـمَّ نَفَثَ فِيْـهَافَقَدْسَـحَرَ. وَمَنْ سَـحَرَفَقَدْأَشْرَكَ
Artinya : “Barangsiapa yang membuat suatu simpul kemudian dia meniupnya maka sungguh ia telah menyihir. Barangsiapa menyihir sungguh ia telah berbuat syirik” (HR.Nasa’i)

5.       Peramalan
Yang dimaksud dengan peramalan ialah menentukan dan memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa-masa yang akan datang baik itu dilakukannya dengan ilmu perbintangan, dengan membaca garis-garis tangan, dengan bantuan jin dan sebagainya.
مَنِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنُ النُّجُوْمِ فَقَدِاقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ
Artinya : “Barangsiapa yang mempelajari salah satu ilmu perbintangan, maka dia telah mempelajari sihir” (HR.Daud)

Yang dimaksud dengan ilmu perbintangan dalam hadist ini bukanlah ilmu perbintangan yang mempelajari tentang planet yang dalam ilmu pengetahuan disebut astronomi.

6.       Dukun atau tenung
Dukun ialah orang yang dapat memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa datang atau memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri manusia. Adapun tukang tenung adalah nama lain dari peramal atau dukun atau orang-orang yang mengaku bahwa dirinya dapat mengetahui dan melakukan hal-hal yang ghaib baik dengan bantuan jin, atau setan ataupun dengan membaca garis tangan. Didalam sebuah hadist diterangkan :
عَنْ وَائِلَةَ بْنِ الْاَسْقَعِ رَضِىَ اللّٰهُ عَنْهُ قَلَ : سَـمِعْتُ رَسُوْلَ اللّٰهِ صلى اللّٰه عليه وسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ اَتَـىَ كَاهِنًافَسَأَلَهُ عَن شَيـْئٍ حَجَبَتْ عَنْهُ التَّوْبَةُ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً فَاِنْ صَدَّقَهُ بـمـاَقَالَ كَفَرَ
Artinya : “Dari Wailah bin asqa;i ra berkata: aku mendengar Rasulullah saw bersabda “Barang siapa datang kepada tukang tenung lalu menanyakan tentang sesuatu maka terhalanglah tobatnya selama empat puluh hari. Dan bila dia mempercayai perkataan tukang tenung itu maka kafirlah ia” (HR.Thabrani)

7.       Bernazar kepada selain Allah
Dalam masyarakat masih dijumpai seseorang bernadzar kepada selain Allah. Misal seseorang bernadzar “jika saya sembuh dari penyakit, saya akan mengadakan sesajian ke makam wali” perbuatan seperti itu adalah perbuatan yang sesat. Firman Allah SWT :
وَمَآ أَنـفَقْتُـمْ مِّن نَّـفَقَةٍ أَوْنَذَرْتُـمْ مِّن نَّـذْرٍفَإِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُهُ وَمَالِلظَّالِمِيْنَ مِنْ أَنصَارٍ
Artinya : “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nadzarkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang penolongpun baginya” (Qs.Al-Baqarah:270)

8.       Riya’
Riya’ adalah beramal bukan karena Allah, melainkan karena ingin dipuji atau dilihat orang. Riya’ termasuk syirik, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
اَخْوَفُ مَااخَافُ عَلَيْكُـمُ الشِّرْكُ الْاَصْغَرُفَسُئِلَ عَنْهُ فَقَالَ الرِّيَاءُ
Artinya : “Sesuatu yang amat aku takuti yang akan menimpa kamu ialah syirik kecil. Nabi ditanya tentang hal ini, maka beliau menjawab : “ialah Riya”. (HR.Ahmad)

B.  Macam-Macam Syirik
Menurut klasifikasi umum, syirik dibagi menjadi empat jenis yaitu :
1.    Syirku Al-‘Ilmi : inilah syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan. Mereka mengagungkan ilmu sebagai maha segalanya. Mereka tidak mempercayai pengetahuan yang diwahyukan Allah. Sebagai contoh mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari kera, mereka juga percaya bahwa ilmu pengetahuan akhirnya akan dapat menemukan formula agar manusia tidak perlu mengalami mati dan lain-lain.
2.  Syirku At-Tasarruf : syirik jenis ini pada prinsipnya disadari atau tidak oleh pelakunya, menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia berada ditangan-Nya. Mereka percaya adanya ‘perantara’ itu mempunyai kekuasaan. Contohnya adalah kepercayaan bahwa Nabi Isa anak Tuhan, percaya pada dukun, tukang sihir atau sejenisnya.
3.     Syirku Al-ibadah : inilah syirik yang menuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi. Mereka hanya percaya pada fakta-fakta kongkrit yang berasal dari pengalaman lahiriah. Misal seorang atheis memuja ide pengingkaran terhadap Tuhan dalam berbagai bentuk kegiatan.
4.     Syirku Al-‘addah : ini adalah kepercayaan terhadap tahayul. Sebagai contoh percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut, menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan dan lain sebagainya.

C.  Akibat Negatif Perbuatan Syirik
1.    Sulit menerima kebenaran, firman Allah ; “Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah ditutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat” (Qs.Al-Baqarah/2:7).
2.      Munculnya perasaan bimbang dan ragu, firman Allah ; “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu dan mereka mendapat azab yang pedih karena mereka berdusta” (Qs.Al-Baqarah/2:10)
3.       Tidak boleh diangkat menjadi pemimpin bagi kaum yang beriman
4.       Hanya akan memperoleh kesenangan sementara
5.       Amalan dan harta hanya dinafkahkan sia-sia
6.       Orang musyrik dinilai sebagai makhluk terburuk
7.       Menjadi musuh Allah
8.       Dijanjikan mendapat siksa neraka

D.  Hikmah Menghindari Perbuatan Syirik
Menurut pendapat Al-Maududi, seseorang yang dapat membebaskan dirinya dari perbuatan syirik, maka imannya akan kokoh dan memiliki pengaruh dalam kehidupan manusia secara nyata, antara lain :
1.       Menjadikan manusia memiliki pandangan yang luas
2.       Mengangkat manusia ke derajat yang paling tinggi dan mulia
3.       Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan
4.       Membuat manusia menjadi suci dan benar
5.       Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal
6.       Tidak mudah putus asa dengan keadaan yang dihadapi
7.       Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia
8.       Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan, menghalau rasa cemburu, dengki dan iri hati
9.      Menjadi taat dan patuh kepada hukum-hukum Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar