LARUTAN
ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Gambar alat uji elektrolit
Keterangan :
·
Jika larutan
elektrolit kuat, maka lampu meyala terang dan pada elektrodanya terdapat banyak
gelembung gas.
·
Jika larutan
elektrolit lemah, maka lampunya menyala redup atau mati dan pada elektrodanya
terdapat gelembung gas.
·
Jika larutan non
elektrolit, maka lampu mati dan tidak ada gelembung gas.
REAKSI REDOKS
A. Perkembangan Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi
1.
Berdasarkan
pengikatan dan pelepasan oksigen
·
Reduksi adalah
reaksi pelepasan/pengurangan oksigen dari suatu senyawa.
·
Oksidasi adalah
reaksi pengikatan/penambahan/penggabungan oksigen oleh suatu zat.
Contohnya
:
Fe2O3
mengalami reduksi, maka Fe2O3 disebut Okisdator
CO
mengalami oksidasi maka CO disebut reduktor.
2.
Berdasarkan
pengikatan dan pelepasan electron
·
Reduksi adalah
reaksi pengikatan/penangkapan electron. Contoh :
1)
Cl2 +
2e- = 2Cl-
2)
Ca2+
+ 2e- = Ca
·
Oksidasi adalah
reaksi pelepasan electron. Contoh :
1)
K = K+
+e-
2)
Cu = Cu2+
+ 2e-
3.
Berdasarkan
pertambahan dan penurunan bilangan oksidasi
·
Reduksi adalah
reaksi penurunan bilangan oksidasi.
·
Oksidasi reaksi
penambahan bilangan oksidasi
B. Bilangan oksidasi
Contoh soal penurunan bilangan oksidasi suatu unsure
:
1.
Tentukan
bilangan oksidasi S dalam :
a.
H2SO4 jawabannya :
Biloks S dalam H2SO4
b.
SO3-2
jawabannya :
C. Latihan penentuan oksidator dan reduktor berdasarkan
pertambahan dan penurunan bilangan oksidasi
1.
Tentukan
oksidator dan reduktor reaksi redoxs dibawah ini !
Fe2O3 + 3CO = 2Fe + 3CO2
Jawab :
Fe2O3 mengalami reduksi, maka
Fe2O3 disebut oksidator.
3CO mengalami oksidasi, maka 3CO disebut Reduktor.
D. Tata nama senyawa berdasarkan bilangan oksidasi
Tata nama yang mengungkapkan atau menuliskan harga
bilangan oksidasi unsurnya yaitu untuk senyawa-senyawa yang dibentuk oleh
logam-logam yang mempunyai lebih dari satu harga bilangan oksidasi misalnya
logam-logam transisi.
Bilangan oksidasi Fe = +2, +3
Bilangan oksidasi Cu = +1, +2
Bilangan oksidasi Mn = +2, +3, +4, +6, +7
Bilangan oksidasi Cr = +2, +3, +6
Tata nama untuk senyawa dari unsure-unsur tersebut
ada 2 cara :
1)
Menyebutkan nama
logam dalam bahasa Indonesia, diikuti dengan bilangan oksidasi logam dalam
tanda kurung, kemudian nama suku pertama non logam yang dirangkai dengan
akhiran –ida. Misalnya tembaga, mempunyai dua macam bilangan oksidasi yaitu Cu+
dan Cu2+, berikut contoh tata nama senyawanya :
Rumus
Senyawa
|
Nama
Senyawa
|
Cu2O
|
Tembaga (I)
oksida
|
CuO
|
Tembaga (II)
oksida
|
CuS
|
Tenbaga
(III) sulfida
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar