Senin, 21 Maret 2016

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT / KIMIA

LARUTAN  ELEKTROLIT  DAN  NON ELEKTROLIT


Gambar alat uji elektrolit

Keterangan :
·      Jika larutan elektrolit kuat, maka lampu meyala terang dan pada elektrodanya terdapat banyak gelembung gas.
·      Jika larutan elektrolit lemah, maka lampunya menyala redup atau mati dan pada elektrodanya terdapat gelembung gas.
·      Jika larutan non elektrolit, maka lampu mati dan tidak ada gelembung gas.


REAKSI  REDOKS

A.  Perkembangan Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi
1.      Berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen
·      Reduksi adalah reaksi pelepasan/pengurangan oksigen dari suatu senyawa.
·      Oksidasi adalah reaksi pengikatan/penambahan/penggabungan oksigen oleh suatu zat.
Contohnya :

Fe2O3 mengalami reduksi, maka Fe2O3 disebut Okisdator
CO mengalami oksidasi maka CO disebut reduktor.

2.      Berdasarkan pengikatan  dan pelepasan electron
·      Reduksi adalah reaksi pengikatan/penangkapan electron. Contoh :
1)      Cl2 + 2e- = 2Cl-
2)      Ca2+ + 2e- = Ca
·      Oksidasi adalah reaksi pelepasan electron. Contoh :
1)      K = K+ +e-
2)      Cu = Cu2+ + 2e-

3.      Berdasarkan pertambahan dan penurunan bilangan oksidasi
·      Reduksi adalah reaksi penurunan bilangan oksidasi.
·      Oksidasi reaksi penambahan bilangan oksidasi

B.  Bilangan oksidasi
Contoh soal penurunan bilangan oksidasi suatu unsure :
1.      Tentukan bilangan oksidasi S dalam :
a.    H2SOjawabannya :
Biloks S dalam H2SO4

b.    SO3-2 jawabannya :

C.  Latihan penentuan oksidator dan reduktor berdasarkan pertambahan dan penurunan bilangan oksidasi
1.      Tentukan oksidator dan reduktor reaksi redoxs dibawah ini !
Fe2O3 + 3CO = 2Fe + 3CO2
Jawab :

Fe2O3 mengalami reduksi, maka Fe2O3 disebut oksidator.
3CO mengalami oksidasi, maka 3CO disebut Reduktor.

D.  Tata nama senyawa berdasarkan bilangan oksidasi
Tata nama yang mengungkapkan atau menuliskan harga bilangan oksidasi unsurnya yaitu untuk senyawa-senyawa yang dibentuk oleh logam-logam yang mempunyai lebih dari satu harga bilangan oksidasi misalnya logam-logam transisi.
Bilangan oksidasi Fe = +2, +3
Bilangan oksidasi Cu = +1, +2
Bilangan oksidasi Mn = +2, +3, +4, +6, +7
Bilangan oksidasi Cr = +2, +3, +6

Tata nama untuk senyawa dari unsure-unsur tersebut ada 2 cara :
1)      Menyebutkan nama logam dalam bahasa Indonesia, diikuti dengan bilangan oksidasi logam dalam tanda kurung, kemudian nama suku pertama non logam yang dirangkai dengan akhiran –ida. Misalnya tembaga, mempunyai dua macam bilangan oksidasi yaitu Cu+ dan Cu2+, berikut contoh tata nama senyawanya :
Rumus Senyawa
Nama Senyawa
Cu2O
Tembaga (I) oksida
CuO
Tembaga (II) oksida
CuS
Tenbaga (III) sulfida


Tidak ada komentar:

Posting Komentar