1.
Ikatan Ion
(Padat)
Adalah ikatan yang terbentuk sebagai akibat adanya
gaya tarik-menarik antara ion (+)/atom yang melepas electron, dengan ion
(-)/atom yang menerima electron. Ikatan ion terjadi akibat adanya serah terima
electron.
Ikatan ion terjadi antara unsure logam dan non
logam. Unsure logam golongan IA, II A, III A dan golongan transisi (golongan
B). unsure non logam terdiri dari golongan IV A, VA,VI A, VII A, dan VIII A.
contohnya :
(1). Tentukan rumus kimia yang terbentuk antara unsure
:
a. 11Na dan 17Cl
Jawabannya :
b. 20Ca dan 17Cl
Jawabannya :
c. 12Mg dan 8O
Jawabannya :
d. 11Na dan 16S
Jawabannya :
Sifat fisis
senyawa Ion :
a.
Memiliki titik
didih dan titik leleh yang tinggi
b.
Keras tetapi
rapuh
c.
Berupa padatan
d.
Larut dalam
pelarut air
e.
Dalam keadaan
lelehan murni dan larutan dapat menghantarkan listrik.
2.
Ikatan Kovalen
(gas)
Ikatan ini terjadi karena pemakaian bersama pasangan
electron oleh atom-atom yang berikatan. Pada umumnya ikatan kovalen terjadi
antara unsure non logam dengan non logam. Ikatan kovalen dapat digambarkan
dengan struktur lewis. Struktur lewis menggambarkan lambang unsure dengan
electron valensinya, yang digambakan dengan tanda titik atau silang. Contoh
struktur lewis :
·
1H = 1 struktur lewisnya
·
6C = 2,4 struktur lewisnya
·
7N = 2,5 struktur lewisnya
·
8O = 2,6 struktur lewisnya
·
17Cl = 2,8,7 struktur lewisnya
Sifat fisis
senyawa kovalen :
a.
Berupa gas,
cairan, padatan lunak pada suhu ruang
b.
Bersifat lunak
dan tidak rapuh
c.
Mempunyai titik
lelah dan didih yang rendah
d.
Tidak larut
dalam air
e.
Senyawa kovalen
pollar dalam keadaan murni tidak menghantarkan listrik, dalam keadaan larutan menghantarkan
listrik. Sedangkan senyawa kovalen non polar dalam keadaan murni dan larutan
tidak menghantarkan listrik.
Berikut ini contoh senyawa kovalen beserta struktur
lewisnya dan struktur kimia
Ikatan
kovalen berdasarkan kepolaran dibagi menjadi 2 :
a.
Ikatan kovalen
polar
·
PEI (Pasangan
Elektron Ikatan)
Tertarik lebih kuat ke salah satu atom yang
berikatan :
1)
Apabila senyawa
dwi atom (dua atom) maka atomnya berbeda. Contohnya ; HCl, HBr, Hf
2)
Apabila senyawa
lebih dari dua atom, maka pada atom pusat terdapat PEB (Pasangan Elektron
Bebas) atau bentuk molekulnya asimotis. Contoh ; H2O, NH3,
H2S.
b.
Ikatan kovalen
non-polar
Pasangan elektronnya tertarik sama kuat :
1)
Apabila senyawa
dwi atom, maka atomnya sama. Contoh ; O2, Cl2, H2,
N2
2)
Apabila senyawa
lebih dari dua atom maka pada atom pusatnya tidak terdapat PEB dan bentuk
molekulnya simetris. Contoh; CH4, CCl4, CO2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar