Senin, 06 Juli 2015

MAKALAH MANAJEMEN INDUSTRI

MANAJEMEN INDUSTRI


A.       DEFINISI MANAJEMEN INDUSTRI
Manajemen industry, atau biasa disebut Manajemen Operasi, berkaitan dengan berbagai kegiatan produksi barang dan jasa. Selama beberapa decade, ketika bidang operasi lebih banyak berhubungan dengan manufaktur, Manajemen Operasi disebut Manajemen Produksi. Istilah tersebut kemudian diperluas menjadi Manajemen Produksi dan Operasi. Ketika terjadi pergeseran minat, dari bidang manufaktur menjadi bidang jasa, seperti yang terjadi di Amerika, maka bidang perasi tersebut diistilahkan sebagai Manajemen Operasi. Manajemen industry berusaha mempelajari manajemen kuantitatif yang terlibat, baik dalam pengelolaan industry jasa maupun manufaktur. Dari penjelasan sebelumnya kita dapat mendefinisikan manajemen operasi sebagai kajian pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi. Adapun tanggung jawab dari manajer operasi adalah menghasilkan barang dan jasa sesuai fungsinya, mengambil keputusan mengenai suatu fungsi operasi, dan sistem transformasi yang digunakan.
Dari definisi tersebut, ada 3 hal yang mendapat perhatian, yaitu :
1.    Fungsi
Di dalam suatu organisasi, manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola departemen atau organisasi yang menghasilkan barang atau jasa yang menyangkut koordinasi dan pelaksanaan fungsi operasi. Selain itu, tanggung jawab manajer operasi juga menyangkut perancanaan strategis, penentuan kebijaksanaan, penganggaran, koordinasi dengan manajer – manajer lainnya.
2.    System
Gambaran system tidak hanya menjadi dasar dalam pendefinisian jasa dan manufaktur  sebagai system transformasi, tetapi juga menjadi dasar yang kuat untuk rancangan dan analisis operasi. Si`stem operasi juga memberikan wawasan untuk rancangan dan manajemen system yang produktif pada bidang fungsional di luar fungsi operasi.
3.    Keputusan
Pada akhirnya definisi di atas mengacu pada pengambilan keputusan sebagai elemen penting dari manajemen operasi. Karena semua manajer mengambil keputusan, maka sudah selayaknya mereka memusatkan perhatian pada pengambilan keputusan sebagai tema pokok operasi. Focus keputusan ini memberikan dasar untuk membagi operasi berdasarkan bentuk utama manajemen operasi, yaitu proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja, dan mutu.

Pokok bahasan manajemen sangat luas sehingga perlu adanya pembatasan agar fokus pada masalah yang akan dipelajari. Beberapa tokoh di bidang manajemen memberikan batasan - batasan dalam bidang manajemen, diantaranya adalah:
1.    John D Millet
Menurut John D Millet, manajemen adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan. Inti manajemen berada pada proses pengarahan atau actuating dan leading terhadap sumber daya organisasi agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
2.    James A.F. Stoner dan Charles Wankel
Berbeda dengan John, Stoner dan Wankel memberikan batasan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapai tujuan organisasi.
3.    Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard
Paul dan Blanchard membatasi manajemen sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.

B.       SEJARAH MANAJEMEN OPERASI INDUSTRI
Ada tujuh bidang/momen yang memberikan sumbangan besar dalam manajemen operasi, yaitu sebagai berikut :
a.    Revolusi industry
Revolusi ini berupa pengaplikasian tenaga mesin untuk mengantikan tenaga manusia. Hal ini dimulai sejak terciptanya mesin uap buatan James Watt (1764), dilanjutkan mesin berbahan bakar mesin dan listrik (1800) dengan konsep produksi massalnya, dan sampai pada era otomatisasi manufaktur dengan perhatian pada alam (green technologi) dan terjadi pergeseran ke industry jasa (1960).
b.    Spesialisasi tenaga kerja
Konsep spesialisasi kerja ini dikembangkan secara ilmiah pertama kalinya oleh Adam Smith (1776) di mana disimpulkan bahwa spesialisasi kerja dapat meningkatkan produktivitas dikarenakan tiga hal yaitu peningkatan keterampilan pekerja, terhindarnya kehilangan waktu karena pertukaran  pekerjaan antar-pekerja, dan adanya penambahan alat – alat dan mesin yang memudahkan pekerjaan. Berikutnya, Charles Babbage (1832) menyimpulkan bahwa spesialisasi kerja tidak hanya meningkatkan produktivitas saja, tetapi juga memungkinkan untuk tingkat upah berdasarkan keahlian khusus. Meskipun demikian, konsep spesialisasi tenaga kerja saat ini sedang dinilai kembali karena ternyata mengakibatkan beberapa efek nagatif, seperti munculnya kebosanan pada pekerja yang pada akhirnya menurunkan prestasi.
c.    Manajemen ilmiah
Manajemen ilmiah dapat digunakan untuk menentukan metode terbaik dalam melakukan kerja dengan cara mengamati metode kerja yang dilakukan saat ini, mengembangkan metode yang baru dengan melakukan analisis dan pengukuran kerja secara ilmiah, dan menerapkan metode terbaru dengan mendapatkan umpan balik yang diperoleh dari pekerja terhadap metode baru.
d.    Metode kuantitatif
Konsep ini menggunakan model matematis dalam menyelesaikan model – model keputusan dalam manajemen, seperti model jumlah pemesanan ekonomis (EOQ) untuk keputusan menentukan persediaan bahan, model pengendalian kualitas statistic dan berlanjut dengan model – model simulasi computer.
e.    Teori motivasi
Elton Mayo (1930) menyatakan bahwa motivasi kerja merupakan elemen terpenting dalam peningkatan produktivitas . teori motivasi ini mengarahkan kita pada penekanan aspek nonteknis dari rancangan kerja seperti pengayaan pekerjaan untuk memanusiawikan pekerjaan dan menghindarkan kebosanan.
f.      Standarisasi ukuran.
Konsep ini berangkat dari pemikiran akan pentingnya pembuatan ukuran yang standar untuk bagian – bagian dari produk.
g.    Komputerisasi
Computer telah digunkan secara luas untuk otomatisasi operasi jasa maupun manufaktur. Ketujuh bidang konsep di atas telah membantu meningkatkan efektivitas dari manajemen operasi modern hingga berkembang sedemikian canggih saat ini. Program – program yang dulu manual sekarang telah terkomputerisasi sehingga sangat mampu mempercepat pengambilan keputusan, penyelesaian operasi, serta pengendaliannya.

C.       FUNGSI MANAJEMEN
Seperti telah dijelaskan pada ilustrasi di atas bahwa semua organiasi untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya diperlukan manajemen yang baik. Jika organisasi bekerja tanpa manajemen yang baik tentu akan mengalami kesulitan dan hambatan yang berat dalam usaha mencapai tujuannya bahkan bisa berakibat fatal tidak dapat mencapai tujuan yang diiginkan.Manjemen diperlukan dalam organisasi untuk :
·                     *       Mencapai tujuan
Tujuan organisasi akan tercapai dengan baik jika manajemen diterapkan dengan baik dengan meminimasi trial and erroratau coba-coba. Melalui ilmu dan seni, sumber daya yang ada dapat dioptimalkan demi tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
·                      *        Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang bertentangan.
Kadang dalam suatu organisasi terdapat kepentingan, tujuan, sasaran dan kegiatan yang berbeda dari para anggota dan pengurusnya. Hal ini akan menimbulkan benturan yang sangat hebat. Dengan manajemen yang baik permasalahan ini dapat diseimbangkan sehingga prioritas tujuan bersama dapat diutamakan.
·                     *         Mencapai efisiensi dan efektivitas.
Kinerja suatu organisasi merupakan ukuran baik tidaknya suatu organisasi, salah satu cara untuk mengukur kinerja suatu organisasi yaitu dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja

D.      JENIS KEPUTUSAN MANAJEMEN OPERASI
Ada tiga jenis keputusan yang dibuat pada organisasi manufaktur yaitu sebagai berikut :
1.    Keputusan – keputusan strategis, yaitu keputusan – keputusan yang mempunyai efek dalam jangka waktu lama dan menjadi landasan bagi keseluruhan arah organisasi.
2.    Keputusan – keputusan taksis, yaitu yang bersifat jangka menengah
3.    Keputusan – keputusan operasional, yaitu bersifat jangka pendek

Dalam melakukan keputusan – keputusan tersebut di atas dibutuhkan peran seorang manajer. Peran manajer adalah melakukan aktivitas – aktivitas POSLeC, yaitu Plan (perancanaan), Organizing (pengorganisasian), staffing (pengisian), Leading (kepemimpinan), dan Controling (pengawasan). Manajemen pada semua tingkatan dalam organisasi akan melakukan minimal empat aktivitas (POSC), baik pada tingkat atas, menengah, maupun supervise. Meskipun keempat aktivitas tersebut dilakukan oleh semua tingkatan, tetapi terdapat beberapa perbedaan untuk masing – masing tingkat manajemen tersebut dalam intensitas aktivitasnya. Perbedaan intensitas tersebut ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tingkatan manajemen
Aktivitas
Perencanaan
pengorganisasian
Pengisian
pengendalian
Atas
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Menengah
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Bawah
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi

Tugas utama dari manajer dalam melakukan aktivitas POSC ini adalah mengatur aktivitas dan mengatur orang. Mengatur aktivitas merupakan pekerjaan yang bersifat teknis, seperti mengontrol persediaan, mesin, peralatan, informasi dan sebagainya, sedangkan mengatur orang lain lebih merupakan seni. Mengatur orang merupakan hal yang terpenting dalam kegiatan manajemen. Untuk memanajemen orang membutuhkan seorang manajer yang memiliki ketrampilan kepemimpinan, motivasi, komunikasi, pendelegasian, dan pendekatan (lobi). Dengan keterampilan – keterampuilan tersebut maka komponen – komponen dalam organisasi akan dapat termotivasi untuk berprestasi dan bekerja sama dengan meminimasi konflik interen.



DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Arman Hakim. Manajemen Industri. 2006. ANDI OFFSET : Yokyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar