Senin, 02 Februari 2015

Wawancara


A.  Pengertian
Wawancara adalah proses dialog antar orang yang mencari informasi dengan orang yang memberikan informasi. Pemberi  informasi biasanya adalah seorang yang ahli dalam pakar, yang menjadi spesialis dalam satu bidang tertentu, atau yang dianggap mengenal dan mengetahui suatu masalah secara baik.
Sipenanya mengharapkan informasi yang luas dan lengkap atas apa yang ditanyakan. Agar dapat melaksanakan wawancara dengan lengkap, sebaiknya dilakukan persiapan-persiapan. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah menyusun pokok pertanyaan yang akan digunakan dalam wawancara. Perhatikanlah petunjuk cara menyusun pertanyaan berikut ini ;
1.    Pertanyaan-pertanyaan disusun untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan wawancara yang telah ditentukan.
2.    Pertanyaan tidak terlalu penjang. Setiap pertanyaan hendaknya hanya menanyakan satu hal.
3.    Kalimat pertanyaan disusun singkat dan jelas.
4.    Pertanyaan-pertanyaan yang disusun hendaknya mendiskusikan dengan banyak pihak, terutama dengan orang yang lebih memahami persoalan-persoalan yang hendak ditanyakan.

B.  Proses berwawancara
1.    Pendahuluan
Pewawancara membuat janji dengan narasumber mengenai kesediaannya untuk diwawancara. Pewawancara diharapkan  untuk memberitahukan tujuan materi yang akan ditanyakan, serta tempat dan waktu pelaksanaannya.

2.    Pembukaan
Sebagai awal pembicaraan, pewawancara hendaknya tidak langsung membawa narasumber kepada pokok persoalan. Awalilah dengan pembicaraan ringan serta sikap-sikap yang penuh persahabatan dan keramahan.

3.    Tahap inti
Ajukan pertanyaan-pertanyaan secara sistematis. Kemukakan pertanyaan secara singkat dan jelas. Jumlah pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Lakukanlah pencatatan atau perekaman selama wawancara berlangsung.

C.  Jenis-jenis wawancara
1.    Wawancara sertamerta
2.    Wawancara dengan petunjuk umum
3.    Wawancara yang dilakukan

D.  Penyusunan laporan hasil wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data bagi suatu tulisan ilmiah. Disamping teknik percobaan (eksperimentasi). Karena itu, setelah proses wawancara itu dilangsungkan, pewawancara dituntut untuk menuangkan hasil wawancaranya itu kedalam sebuah laporan lengkap. Penuangan hasil itu perlu dilakukan sesegera mungkin selama pikiran masih segar untuk mengingat jalannya wawancara. Contoh format pencatatan hasil wawancara :

Narasumber                     : ......Tanggal......
Topik                               : ......Tempat......
Pertanyaan                      : ......
Jawaban                          : ......
Tanggapan                       : ......
Pewawancara                  : ......

E.   Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan hasil wawancara
1.   Penulisan hendaknya memperhatikan kaidah-kaidah baku yang berlaku dalam laporan ilmiah
2.   Penulisan hendaknya tidak melakukan interpretasi yang terlalu jauh (berlebihan) atau hasil wawancara.
3.   Pilihlah data/keterangan yang penting dan relevan dengan masala-masalah yang telah dirumuskan.

4.   Penulisan hendaknya memelihara kerahasiaan dan menjaga nama baik narasumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar