Senin, 13 Juli 2015

Laporan / Bahasa Indonesia

LAPORAN


A.  Pengertian Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan  untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor telah  melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien. Kerja sama diantara atasan bawahan bisa dilakukan, dibina melalui komunikasi baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agar laporan tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorang perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalam mencapai tujuan organisasi. Pengertian laporan menurut para ahli :
1.   Menurut Mulyadi (2008) menuliskan, laporan adalah keluaran sistem informasi akuntansi dan berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.
2. Menurut Rama dan Jones (2008) berpendapat, laporan adalah presentasi data yang telah terformat dan terorganisasi dengan baik.

B.   Fungsi Laporan
·      pertanggungjawaban bagi orang yang diberi tugas
·      landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan/keputusan
·      alat untuk melakukan pengawasan
·      dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang lain.

C.  Tujuan Laporan
·      Mengenalpasti masalah 
·      Memberikan maklumat dan fakta 
·      Mencadangkan penyelesaian 
·      Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan 
·      Membuat kesimpulan 
·      Menilai sesuatu penyelidikan atau aktiviti 
·      Membuat rekod sesuatu peristiwa 
·      Menganalisi aktiviti perniagaan
·      Mensintesis sesuatu pelan tindakan 
·      Menghuraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dll. 

D.  Manfaat Laporan
1.    Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
2.    Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
3.    Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
4.    Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain

E.   Macam-Macam Laporan
·      Laporan berdasarkan waktu
1)   Laporan berkala adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin dalam jangka waktu tertentu (laporan harian, mingguan, bulanan, atau tahunan). Contoh : laporan kehadiran karyawan setiap bulan.
2)   Laporan insidental adalah laporan yang dibuat apabila diperlukan

·      Laporan berdasarkan bentuk
1)   Laporan berbentuk surat adalah laporan yang dibuat secara tertulis dalam bentuk surat, isinya antara satu sampai empat halaman. Contoh: laporan jumlah siswa yang keluar dari suatu sekolah
2)   Laporan berbentuk naskah adalah laporan disampaikan dalam bentuk naskah, baik naskah pendek maupun panjang. Contoh: laporan kegiatan kepanitiaan atau notulen rapat.
3)   Laporan berbentuk memo adalah laporan yang ditulis menggunakan memo. Umumnya isi laporan pendek, untuk keperluan intern dan dilakukan antar pejabat/pimpinan.
4)      laporan berbentuk buku
5)      laporan berbentuk formulir

·      Laporan berdasarkan penyampaian
1)   Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan secara langsung
2)   Laporan tertulis adalah contoh: surat, naskah dan memo
3)   Laporan visual adalah laporan yang disampaikan melalui penglihatan. Contoh: disampaikan melalui media presentasi (power point)

·      Laporan berdasarkan sifat
1)   Laporan biasa adalah laporan yang isinya bersifat biasa dan tidak rahasia, sehingga jika laporan terbaca orang lain tidak menimbulkan dampak negatif
2)   Laporan penting adalah laporan yang isinya bersifat penting dan rahasia, sehingga hanya orang tertentu saja yang boleh mengetahuinya.

·      Laporan berdasarkan isinya
1)   Laporan informatif adalah yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
2)   Laporan rekomendasi adalah laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
3)   Laporan analisa adalah laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
4)   Laporan kelayakan adalah laporan yang isinya berisi tentang hasil penentuan kelayakan atau pemilihan mana yang terbaik. Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative di analisisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik
5)   Laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang berisi pertanggungjawaban tugas seseorang atau kelompok kepada atasan yang memberi tugas tersebut. di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).


F.   Ciri-Ciri Laporan
1)   Ringkas
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
2)   Lengkap.
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.
3)   Logis.
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
4)   Sistematis.
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yang tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.

G.  Dasar-Dasar Membuat Laporan
1.    Clear
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus yang mudah dicerna, dipahami dan dimengerti bagi si pembaca.
2.    Mengenai sasaran permasalahannya
Caranya dengan jalan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga hal dalam penyusunan kata-kata maupun kalimat harus jelasm singkat jangan sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele yang membuat si pembaca laporan semakin bingung dan tidak mengerti.
3.    Lengkap (complete)
Kelengkapan tersebut menyangkut :
·      Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya
·      Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan
4.    Tepat waktu dan cermat
Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan.
5.    Tetap (consistent)
Laporan yang didukung data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima.
6.    Objective dan Factual
Pembuatan laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya maupun dibuat secara obyektif.
7.    Harus ada proses timbal balik
·      Laporan yang baik harus bisa dipahami dan dimengerti sehingga menimbulkan gairah dan minat si pembaca
·      Jika si pembaca memberikan respon berarti menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara pemberi laporan maupun si pembaca laporan

H.  Sistematika Laporan
     Laporan lengkap yang lengkap, harus dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ). Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :
1.    Pendahuluan
Pada pendahuluan disebutkan tentang :
1) Latar belakang kegiatan.
2) Dasar hukum kegiatan.
3) Apa maksud dan tujuan kegiatan.
4) Ruang lingkup isi laporan.
2.    Isi Laporan
Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :
1) Jenis kegiatan.
2) Tempat dan waktu kegiatan.
3) Petugas kegiatan.
4) Persiapan dan rencana kegiatan.
5) Peserta kegiatan.
6) Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya).
7) Kesulitan dan hambatan. 8) Hasil kegiatan.
9) Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.
3.    Penutup
Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.

I.     Elemen Rancangan Laporan
·      Menurut Rama dan Jones (2008, p296), elemen rancangan laporan terdiri dari:
1.  Report footer, bagian diakhir laporan sering digunakan untuk menampilkan seluruh angka-angka ringkasan, seperti total semuanya, untuk seluruh data dilaporan.
2.  Report header, bagian laporan yang digunakan untuk mendapatkan informasi, seperti judul tanggal diawal laporan.
3.  Group footer, bagian dari laporan yang mengikuti rincian kelompok, contoh : menghitung sub total.
4. Group header, bagian dari laporan yang mengikuti rincian kelompok dan biasanya digunakan untuk menentukan nama kelompok.
5.    Group detail, laporan status perincian berkelompok.
6. Group detail status report, laporan yang menampilkan data ringkasan dan data saldo mengenai barang, jasa atau agent.
7.  Group event detail repot, laporan yang memiliki perincian kelompok dan yang menampilkan daftar kejadian selama satu periode biasanya disusun menurut barang, jasa, atau agent.

·      Menurut Narko (2007 ,p278), elemen rancangan laporan terdiri dari :
1.    Header laporan (report header) menunjukkan informasi yang diterapkan pada seluruh laporan (misalnya nama laporan perusahaan, tanggal laporan, dan nomor halaman)
2.    Header halaman (page header) dapat digunakan untuk menentukan informasi yang tampak dibagian atas setiap halaman.
3.    Footer halaman (page footer) tampak dibagian bawah setiap halaman dan biasanya mencakup nomor halaman
4.    Footer laporan (report folder) terlihat satu kali dibagian akhir laporan biasanya digunakan untuk menyajikan informasi ringkasan seperti total semuanya
5.    Perincian laporan (repot detail) berisi informasi utama dilaporan, biasanya menyajikan data mengenai berbagai entitas (kejadian, agent, produk, dan jasa)

J.    Tipe Laporan
·      Menurut Rama dan Jones (2008) tipe – tipe laporan :
1.    Simple event list, laporan yang menyediakan daftar kejadian sederhana selama satu periode waktu yang disusun menurut tanggal kejadian atau nomor transaksi tanpa mengelompokkan atau sub total.
2.    Simple list, satu daftar kejadian atau daftar acuan sedeherhana.
3.  Single entity report, laporan yang hanya menyediakan perincian mengenai satu entitas seperti barang, jasa, agen atau kejadian.
4.    Status report, laporan yang menyediakan data ringkasan mengenai barang, jasa atau agen.
5.  Summary report, laporan yang meringkas data kejadian untuk sekelompok record terkait selama periode tertentu.
6. Summary status report, laporan yang medaftar data acuan dan data ringkasan mengenai barang dan jasa atau agent.

·      Menurut Narko (2007), 4 model laporan berdasarkan pada organisasi data di laporan, yaitu :
a.    Laporan daftar sederhana (Simple list report) adalah daftar transaksi penjualan
b. Laporan perinccian yang dikelompokkan (grouped detail report) adalah daftar transaksi penjualan yang dikelompokkan menurut jenis produk yang dijual dengan subtotal untuk setiap jenis produk.
c.  Laporan ringkasan (summary report) hanya memberikan ringkasan angka-angka penjualan seperti total penjualan untuk setiap produk tanpa mendaftar masing – masing transaksi penjualan
d.  Laporan entitas tunggal (single entity report) seperti faktur penjualan hanya memberikan perincian megenai satu kejadian

K.  Langkah-langkah membuat laporan
1.    Menentukan masalah yang akan dilaporkan
2.    Mengumpulkan bahan, data dan fakta
3.    Mengklasifikasi data
4.    Mengevaluasi dan mengolah data
5.    Membuat kerangka laporan


Kamis, 09 Juli 2015

Macam-macam majas

MAJAS

A.  Pengertian Majas
Majas ialah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipergunakan dalam suatu karya sastra dengan tujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran penulis. Menurut Prof. Dr. H. G. Tarigan majas ialah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Sedangkan menurut Goris Keraf, suatu majas dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu kejujuran, sopan-santun dan menarik. Majas juga diartikan sebagai bahasa kias, bahasa yang dipakai untuk menciptakan suatu efek tertentu. Majas nerupakan bentuk retoris yang penggunaanya untuk memunculkan kesan imajinatif dari pendengar maupun pembaca.
Majas adalah sebuah karya sastra yang memiliki nilai tinggi. Pengertian Majas adalah Gaya Bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang. Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis. Perihal istilah majas dalam pelajaran Bahasa Indonesia memang cukup banyak, seperti yang terdapat dalam puisi, pantun, dan karya seni lainnya.
Selain itu, ada pengertian lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Berbicara tentang contoh macam-macam majas seperti, Metafora, Personifikasi, Hiperbola, Alegori dan lain-lain adalah hal penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah ini. Gaya bahasa yang baik dan menarik tentunya akan membuat setiap pembacanya merasa tertarik. Jadi, dalam membuat sebuah puisi ataupun cerita. salah satu hal utama yang menjadi faktor penilaian pembaca adalah gaya bahasanya alias majas nya. Oleh karena itu juga, kemampuan yang baik dalam berbahasa mutlak diperlukan bagi Anda yang ingin mendalami dunia penulisan, entah itu novel, puisi, ataupun pantun. Jadi perbanyaklah merangkai beragam susunan bahasa dalam pikiran dan tulisan Anda di buku setiap harinya supaya otak Anda semakin terlatih untuk membuat majas dengan gaya yang menarik. Sesuai dengan tema pada kesempatan kali ini, berikut Espilen Blog sampaikan contoh majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.

B.   Macam-Macam Majas
1.    Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi:
a)   Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Contoh :
v Semangatnya keras bagaikan baja,
v Bagaikan harimau pulang kelaparan
v Mukanya pucat bagai mayat,
v Seperti menyulam di kain yang lapuk
v Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
b)   Metafora
Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat atau merupakan Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh:
v Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
v Raja siang keluar dari ufuk timur
v Jonathan adalah bintang kelas dunia.
v Harta karunku (sangat berharga)
v Dia dianggap anak emas majikannya.
v Perpustakaan adalah gudang ilmu.
v Perahu itu menggergaji ombak.
v Dewi malam telah keluar dari balik awan (dewi malam = bulan)
c)    Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia. Contoh:
v Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
v Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
v Awan menari-nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk –batuk
v Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
d)   Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Contoh:
v Cerita Kancil dengan Buaya
v Kancil dengan Burung Gagak.
v Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
v hidup ini dibandingkan dengan perahu yang tengah berlayar di lautan (suami : nahkoda istri : juru mudi gelombang : cobaan dalam kehidupan tanah seberang : cita-cita)
e)    Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Contoh:
v Ia terkenal sebagai buaya darat.
v Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
v Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
v Melati, lambang kesucian
v Teratai, lambang pengabdian
v ia adalah seorang lintah darat (lintah darat: pemeras, pemakan riba)
f)     Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh:
v Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam
v Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
v Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
v Budi sedang menikmati gudang garam di depan rumahnya(Rokok)
v Ina meminta aqua pada ibunya karena haus(air)
v Budi setiap malam menggunakan pepsodent(pasta gigi)
v Kami pergi ke gunung menggunakan kijang (mobil)
v Ia sedang membuatkan ibu segelas kapal api(kopi)
v Ia kesini dengan menggunakan honda(motor)
v Ia tergesa gesa menuju pertamina(pom bensin)
g)   Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
1)   Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. Contoh:
v Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
v Per kepala mendapat Rp. 300.000.
2)   Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh:
v Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
v Indonesia akan memilih idolanya malam nanti
h)   Simile
Majas ini mengandung perbandingan yang bersifat eksplisit. Yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit adalah langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Untuk itu, ia memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya. Contoh:
v Kau umpama air aku bagai minyaknya,
v Mukanya merah laksana kepiting rebus
v Kikirnya seperti kepiting batu
v bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
i)     Majas Alusio
Adalah majas yang mempergunakan peribahasa/kata-kata yang artinya diketahui umum. Contoh; upacara itu mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945
j)     Majas Antonomasia
Adalah majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri/sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh:
v Si pincang
v Si jangkung
v Si kribo
k)   Majas Eufimisme
Majas Eufimisme adalah majas perbandingsn yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang lebih lembut untuk meggantikan kata-kata lain untuk sopan santun atau tabu bahasa (pantang). Contoh : Para tuna karya perlu perhatin yang serius dari pemerintah-orang ini berubah akal

B. Majas Pertentangan 
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya. Contoh:
v Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
v Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
v Air susu dibalas air tuba
v hidup matinya manusia ada ditangan tuhan
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Contoh;
v Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
hatinya sunyi tinggal di kota jakarta yang ramai.
v Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian. Contoh:
v Suaranya menggelegar membelah angkasa.
v Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan
v Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
v harga bensin membumbung tinggi-kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri. Contoh:
v Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
v Mampirlah ke gubuk saya
v Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?
v Perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudera luas.
5) Kontradiksi Intermiris
Majas Kontradiksi Intermiris adalah majas pertentangan yang meperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula. Contoh : semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut olympiade
6) Okupasi
Majas Okupasi adalah majas pertetangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan. Contoh : merokok itu merusak kesehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka munculah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak.
7) Oksimoron
Adalah Majas yang antar bagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh: Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis
8) Majas Kiasmus
Adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya
9) Majas Antanaklasis
Adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah

C. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir. Contoh:
v Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
v Wah, pemerintah kita yang sekarang sangat sukses ya. Mereka sukses dalam segala hal termasuk menaikkan harga-harga dan menambah angka kemiskinan di Negara ini.”
v Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
v harum benar baumu sore ini!
v “Suaramu saat bernyanyi sangat merdu, seperti kaset kusut.”
v “Tubuhnya indah, seperti jalanan yang nyaris tanpa lekukan.”
v “Indahnya buku rapormu, dihiasi banyak angka berwarna merah yang memikat mata.”
v “Ini masih pagi, baru jam 10. Kenapa kau sudah ada di kantor?”
v “Ia seorang professor yang handal, saking pintarnya, aku sampai tidak mengerti satu hal pun yang ia jelaskan di kelas tadi.”
v “Mukanya cerah dan putih, sudah mirip mayat.”
v “Gaya hidupmu royal sekali belanja sana sini, pasti tabunganmu penuh dengan digit nominal uang ya.”
v “Makana ini enak sekali, aku sampai eneg jadinya.”
v “Betismu indah, seperti talas bogor.”
v “Rumahmu bersih dan rapi sekali, sampai-sampai aku tak mendapatkan satu sudutpun untuk duduk.”
v “Dia itu cantik, persis seperti wajah pembantuku yang dungu itu.”
v “Duh manisnya kopi ini, gula sedang mahal ya?”
v “Wajahmu tampak berkarakter dengan make-up, aku sampai ngeri melihatnya.”
v “Kamu ini siswa paling teladan, pulangnya malam terus!”
v “Tulisanmu ini sangat bagus dan tidak ada duanya, mirip cakar ayam.”
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh :
v Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
v Muntah aku melihat perangaimu yang tak pernah berubah!
v Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah. Contoh:
v Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
v Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
v otakmu memang otak udang!

D. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1)        Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata. Contoh:
v Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
v Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan
v Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2)        Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan. Contoh:
v Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
v Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku
v Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
3)        Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi. Contoh:
v Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
v Hati ini biru
Hati ini lagu
Hati ini debu
4)        Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim. Contoh:
v Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
v Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
v saya khawatir dan was-was akan keselamatannya
5)        Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat. Contoh:
v Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
v Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
v Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
6)        Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
v Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
v Para bupati, para camat, dan para kepala desa
v Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya.
v Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7)        Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah. Contoh:
v Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
v Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
v mana mungkin orang mati hidup kembali?
8)        Simetri
Majas Simetri adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan 1 kata, kelompok kata atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang pertama. Contoh: ayah diam serta tak suka berkata-kata
9)        koreksio
Majas Koreksio adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
10)    asindeton
Majas Asindeton adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan, kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
11)    Interupsi
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.  Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu direbut oleh perempuan lain.
12)    Aliterasi
Adalah majas yang memanfaatkan kata-kata yang bunyi awalnya sama. Contoh:
v Inikah indahnya impian?
v Apakah akan akrab?
13)    Eufimisme
Adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan ungkapan yang lebih halus. Contoh:
v Untuk mengatasi masalah keuangan, perusahaan itu merumahkan sebagaian karyawannya (mem-PHK)
v Untuk menjaga kestabilan ekonomi, pemerintah menetapkan kebijakan penyesuaian harga BBM (Kenaikan harga)
14)    Silepsis dan Zeugma
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama. Contoh : Ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.