Senin, 11 Mei 2015

Taharah Dan Hadas

A.  Taharah
     Taharah menurut etimologi (Bahasa) adalah bersuci atau membersihkan diri. Sedangkan menurut terminologi (Istilah) taharah adalah cara membersihkan diri, pakaian, dan tempat dari kotoran, najis dan hadas. Hukum taharah adalah wajib.
Qs. Al-Maidah ayat 6
Hai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan shalat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki. Jika kamu junub mandilah dan jika kamu sakit/dalam perjalanan/kembali dari tempat buang air/ menyentuh perempuan maka jika kalian tidak mendapat air hendaklah kalian tayamum dengan tanah yang baik (bersih). Caranya sapulah tangan dan mukamu dengan tanah itu. Allah swt tidak hendak  menyulitkanmu tetapi dia hendak membersihkan dan menyempurnakan nikmatnya bagimu supaya kamu bersyukur.

Qs. Al-Baqarah ayat 222
Sesungguhnya allah swt menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.

Hadits Nabi
Kunci shalat adalah bersuci. (HR. Abu Daud)

Shalat tanpa bersuci tidak diterima. (HR. Muslim)

B.   Hukum Islam
1.    Wajib adalah bila dilaksanakan mendapat pahala apabila ditinggalkan mendapat dosa.
2.    Sunnah adalah bila dilaksanakan mendapat pahala apabila ditinggalkan tidak berdosa.
3.    Makruh adalah bila ditinggalkan mendapat pahala apabila dilaksanakan tidak apa-apa.
4.    Haram adalah bila dilaksanakan mendapat dosa apabila ditinggalkan mendapat pahala.
5.    Mubah adalah bila dilaksanakan tidak apa-apa apabila ditinggalkan tidak apa-apa juga.

C.   Najis
Najis adalah sesuatu yang keluar dari manusia/binatang. Macam-macam najis :
1.      Najis mugallazah (Najis berat)
Yaitu najis yang terdapat pada air liur dan kotoran anjing dan babi. Cara membersihkannya :
Sucinya tempat dan peralatan salah seorang kamu apabila dijilat anjing hendaklah disucikan 7 kali, permulaan 7 kali itu harus dengan tanah atau debu. (HR. Muslim)

2.      Najis muttawasyitah (najis sedang)
Pembagian najis muttawasyitah ada 2, yakni :
a)    Najis muttawasyitah airiyah yaitu najis yang dilebihkan wujud, warna dan baunya.
b)   Najis muttawasyitah hukumiyah yaitu najis yang diyakini maf’ud warna dan baunya.

Yang termasuk Najis muttawasyitah yaitu :
1)   Darah/ nanah yang mengalir
2)   Bangkai dari binatang yang darahnya mengalir sewaktu hidup
3)   Khamar (minuman keras)
4)   Air kencing dan kotoran manusia/hewan
5)   Muntah manusia/hewan

Cara membersihkan Najis muttawasyitah :
Dengan menghilangkan wujud najis yang terlihat warna, baud an rasanya sampai hilang betul. Apabila sulit dihilangkan maka di maafkan.

3.      Najis mukhaffafah ( najis ringan)
Yaitu air kencing anak laki-laki yang kurang dari 2 tahun yang tidak makan apaun kecuali ASI. Cara membersihkannya dengan cara :
Dengan mensucikan air suci pada tempat/benda yang terkena najis.
Dibasuh dari air kencing perempuan diperlukan dari air kencing laki-laki. (HR. Abu Daud)

D.  Macam-macam alat taharah
1.      Air mutlak adalah air yang tidak tercampur oleh sesuatu apapun dari najis. Macam-macam air yaitu :
a)    Air yang suci dan mensucikan adalah air yang halal diminum dan sah digunakan untuk bersuci. Seperti air hujan, air sumur, air laut, air salju, air embun dan air sungai selama semuanya itu belum berubah warna, bau, dan rasanya.
b)   Air suci tetapi tidak mensucikan adalah air yang halal untuk diminum tetapi tidak sah untuk bersuci. Misalnya air kelapa, air teh, air kopi dan air yang dikeluarkan dari pepohonan.
c)    Air mutanajis (air yang terkena najis) adalah air yang tidak halal untuk diminum dan tidak sah pula untuk bersuci. Seperti :
·      Air yang sudah berubah warna, baud an rasanya walaupun terkena najis.
·      Air yang belum berubah warna, baud an rasanya walaupun terkena najis, tetapi dalam jumlah sedikit (kurang dari 2 kulah).
d)   Air yang makruh dipakai bersuci sepertia air yang terjemur atau terkena panas matahari dalam bejana, selain bejana dari emas atau perak.
e)    Air mustakmal adalah air yang telah digunakan untuk bersuci walaupun tidak merubah warnanya. Air ini tidak bolleh digunakan untuk bersuci karena di khawatirkan telah terkena kotoran atau najis sehingga dapat mengganggu kesehatan.

E.   Hadas
Hadas menurut etimologi (bahasa) adalah tidak suci atau keadaan badan tidak suci (jadi tidak boleh shalat). Sedangkan menurut terminology (istilah) hadas adalah keadaan hadas yang tidak suci/ kotor dan dapat dihilangkan dengan cara berwudhu, mandi janabat dan tayamum.
Macam-macam hadas :
1.      Hadas kecil adalah hadas yang dapat dihilangkan dengan cara wudhu/tayamum sebagaimana firman allah swt dalam Qs. Al-maidah ayat 6. Sebab-sebab hadas kecil ialah :
·      Keluarnnya sesuatu dari kubul dan dubur kecuali sperma (air mani)
·      Hilangnya akal karena tidur, mabuk, gila, hilang ingatan.
·      Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan.
·      Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan tanpa penghalang. Hadist nabi :
Dari basrah bin sufyan r.a : sesungguhnya rasulallah saw bersabda :” siapa yang menyentuh kemaluannya, hendaklah ia berwudhu.” (HR. Abu daud)
2.      Hadas besar adalah hadas yang dapat dihilangkan dengan cara mandi besar/ mandi janabat. Sebab-sebab hadas besar ialah :
·      Bersetubuh, baik mengeluarkan air mani ataupun tidak.
·      Keluarnya air mani sebab mimpi atau yang lainnya.
·      Seorang muslim yang meninggal
·      Wanita karena nipas setelah melahirkan
·      Wanita karena haid



Tidak ada komentar:

Posting Komentar